Akankah Lorenzo Pergi ke Ducati?
Konflik Melawan Rossi Susah Dipulihkan
ranking ebut ngan paut gkat -36) ston akin ilan am.
LOSAIL – MotoGP 2016 baru saja menyelesaikan satu seri di Qatar Minggu lalu (20/3). Dalam dua pekan ke depan, secara beruntun, balapan digelar tanpa putus dari Argentina ke Amerika Serikat. Namun, ada yang lebih patut ditunggu dari duel-duel maut di sirkuit. Yakni, jawaban Jorge Lorenzo atas pinangan Yamaha.
Di tengah berlangsungnya GP Qatar, tanpa menunggu lama, Valentino Rossi lebih dahulu mengiyakan pinangan Yamaha. Dua season ke depan, terhitung sejak 2017, posisi Rossi di tim berlogo garpu tala tersebut aman.
Melihat keputusan itu, Lorenzo langsung pikir-pikir. Diakui atau tidak, hubungan Lorenzo dengan Rossi memang sulit dipulihkan. Bahkan, pada sesi latihan terakhir GP Qatar, pertengkaran kembali terjadi.
Yamaha menyatakan siap memberikan waktu yang sangat longgar kepada Lorenzo untuk mengambil keputusan. Tetapi, semuanya tetap ada deadline- nya.
’’Kira-kira balapan di Jerez (24 April) atau bahkan di Le Mans (8 Mei) keputusan akan diambil,’’ ujar Albert Varela, manajer Lorenzo, kepada Motorsport.
Jika dibandingkan dengan Rossi, Lorenzo memang punya lebih banyak pilihan. Tawaran terbesar tahun lalu datang dari Ducati. Nah, keputusan mengulur waktu dengan tidak segera meneken kontrak dengan Yamaha disebutsebut erat berhubungan dengan tawaran pabrikan asal Bologna, Italia, itu.
Tetapi, Lorenzo membantah bahwa saat ini dirinya bernegosiasi harga dengan Ducati. Dia juga menolak anggapan bahwa keputusannya nanti dipengaruhi perpanjangan kontrak yang sudah dilakukan Rossi. ’’Aku selalu mengendalikan sendiri hidupku. Hanya aku yang akan memutuskan masa depanku,’’ tegas Lorenzo sebagaimana dikutip Crash.
Dia juga mengungkapkan, saat ini hanya ada tawaran resmi dari Yamaha di mejanya. Meskipun, tim-tim besar selalu mendekati pembalap juara untuk bisa masuk ke skuadnya. ’’Aku akan mengambil keputusan dalam beberapa hari ke depan,’’ tandasnya.
Rossi malah sudah yakin Lorenzo tidak akan pergi ke mana- mana-manamana dan bertahan di Yamaha. Menurut dia, untuk pindah ke Ducati dibutuhkan keberanian besar dan sebuah perjudian. ’’Lorenzo tidak punya (keber beranian) anian) itu,’’ ujarnya.
Saat ditanya soal keputusannya menerima perpanjangan kontrak dengan Yamaha sebelum musim 2016 dimulai, Rossi menyatakan bahwa tawaran memang datang lebihl cepat. ’’Mereka senang, aku senang,senang jadi kenapa tidak?’’ terang yang kontraknya habis bersama bersamaan dengan Lorenzo p pada akhir musim ini tersebut.
Menanggapi perpanjangan kontrak rekan setimnya itu, Lorenzo menganggap Rossi tidak punya pilihan lain. Berbeda dengan dirinya. ’’Aku adalah juara bertahan. Dengan track record- ku pada masa lalu (tidak bermasalah dengan tim lain), aku punya banyak pilihan dan waktu,’’ ungkapnya.
Menurut juara dunia tiga kali MotoGP itu, perpanjangan kontrak yang ditawarkan Yamaha lebih baik daripada kesepakatan musim sebelumnya. ’’Ini adalah
Tetapi, aku putuskan untuk menunggu,’’ imbuhnya sebagaimana dilansir
(cak/c4/nur)