Perbaiki Fasilitas Sentra PKL
Adakan Kegiatan Rutin Mingguan
GAYUNGAN – Pemkot terus berupaya meramaikan sentra PKL. Salah satu caranya memperbaiki dan menambah sejumlah fasilitas. Selain itu, Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya mewajibkan pengurus sentra PKL untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat setiap minggu.
Salah satunya Sentra PKL di Urip Sumoharjo, Genteng. Kemarin (25/3) empat petugas dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya tampak melepas atap bangunan yang terbuat dari fiber. Ketika dilepas, kondisi fiber itu terlihat sudah rusak dimakan usia. Di sana-sini banyak retakan. Bahkan, ada yang sudah berlubang. Petugas mengganti fiber biru dengan aluminium.
Sonya, salah seorang pedagang, menjelaskan, penggantian atap tersebut berlangsung sejak dua hari lalu. Proses penggantian fiber dengan aluminium dilakukan secara bertahap. Hal itu dilakukan untuk menjaga pedagang tetap bisa berjualan. ”Kami tetap bisa berjualan,” jelasnya.
Menurut Sonya, atap Sentra PKL Urip Sumoharjo memang sudah seharusnya diganti. Sebab, sejak beroperasi pada 2008, atap kanopi itu tidak pernah diganti. Ketika hujan deras, air pasti membasahi lantai. ”Pembeli jelas tidak ada yang datang kalau atap bocor,” paparnya.
Selain atap bangunan, kondisi meja dan kursi perlu perbaikan. Tidak sedikit kaki-kaki kursi yang patah. Selain itu, kegiatan untuk meramaikan sentra PKL perlu ditambah. Sonya menambahkan, ketika malam, pengunjung akan dihibur pertunjukan elekton. ”Elekton akan kami adakan saat siang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop UMKM) Surabaya Hadi Mulyono menjelaskan, saat ini ada tiga perbaikan dan penambahan fasilitas sentra PKL. Semuanya dikerjakan DCKTR Surabaya. Yakni, di Sentra PKL Dharmahusada, Siwalankerto, dan Urip Sumoharjo.
Menurut Hadi, skala perbaikan fisik sentra PKL itu tidak besar. Dia mencontohkan di Dharmahusada dan Siwalankerto, pemkot hanya mengganti kanopi, paving, serta saluran pembuangan. Penyebabnya, banyak bagian yang rusak. Sementara itu, di Food Court Urip Sumoharjo, hanya dilakukan penggantian atap yang selama ini bocor. Namun, dia tidak mau menyebutkan besarnya anggaran. ”Pengerjaan akan berlangsung cepat. Akhir bulan bisa selesai,” jelasnya.
Makanan dan minuman juga diper hatikan. Pihaknya sedang membuat konsep agar ada yang beda antara sentra PKL satu dan yang lain. Misalnya, pedagang di Jambangan membuat jajanan atau makanan yang tidak dimiliki wilayah lain. Begitu pula wilayah yang lain. ”Sehingga dalam satu wilayah ada makanan dan minuman yang khas,” paparnya.
Mulai saat ini, setiap sentra PKL diwajibkan membuat kegiatan setiap minggu. Sifatnya rutin dan melibatkan masyarakat setempat. Dia mencontohkan Sentra PKL Jambangan. Setiap minggu pengurus mengadakan lomba karaoke bagi warga setempat. Di Babat Jerawat dan Kandangan juga sering diadakan lomba menggambar bagi siswa sekolah. (aph/c6/nda)