Dua Boezem Sedang Dibangun
DUKUH PAKIS – Rencana pengeprasan jalan di Bundaran PTC bak bola pingpong. Tidak ada pihak yang unjuk diri bakal mengerjakan pelebaran jalan di situ. Termasuk pemkot. Meski begitu, satu titik terang terlihat. Yakni, pemanfaatan lahan hijau untuk boezem. Bundaran seluas sekitar 700 meter persegi itu kini digarap.
Sejak dua minggu lalu pengerukan terlihat di situ. Dua ekskavator milik DPUBMP dan swasta mengeruk lahan hijau. Beberapa petugas lapangan juga sibuk menentukan kedalaman boezem.
Rencana pembuatan boezem itu bergulir sejak lama. Hal tersebut diakui salah satu pengembang pemilik lahan di Bundaran PTC, yakni Sinato Dharmawan. Wakil presiden direktur dan chief operating officer PT Intiland Development Tbk itu menuturkan, pembuatan boezem atau waduk pernah dibahas bersamaan dengan pengeprasan jalan.
’’Katanya Bu Risma minta dibuatkan boezem biar ndak banjir. Itu ada dalam desain,’’ katanya kepada Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Pihaknya menyambut baik rencana itu. Pembuatan boezem, lanjut dia, didasari pertimbangan kontur tanah. Wilayah di sekitar Dukuh Pakis lebih rendah daripada wilayah Babatan Wiyung. Setiap hujan deras, air akan mengalir dan menggenangi area hilir, termasuk bundaran.
Hal itu diamini Ketua Satgas PU Bina Marga Rayon Tandes Yuri Widarko. Pembangunan boezem, menurut dia, bertujuan membantu menampung volume air yang tidak bisa tertahan di saluran tepi. ’’Air dari Loop tumpah ke utara Lenmarc Mall. Kami siasati dengan boezem menahan di bagian atas,’’ jelasnya kemarin.
Jika boezem telah berfungsi, air yang mengalir dari Wiyung atau sisi barat bisa ditampung sementara. Apalagi, letak boezem persis berada di tengah. Tujuannya, wilayah yang lebih rendah di sisi selatan dan utara tidak kebanjiran.
Rencananya ada dua boezem di Bundaran PTC. Satu berada di bagian barat yang tengah dikerjakan dan satunya lagi di bagian timur atau depan restoran fastfood. (bir/c15/nda)