Jawa Pos

Tambah Enam TPST Kawasan

-

SAAT ini Kota Delta mempunyai dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) kawasan. Tahun ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo akan membangun enam TPST kawasan baru. Akan semakin banyak sampah yang bisa diolah dan bermanfaat bagi masyarakat. Dua TPST kawasan yang sudah berdiri berada di Jalan Raya Lingkar Timur dan Desa Banjarbend­o, Kecamatan Sidoarjo. ”Teknologi yang digunakan di dua lokasi itu sama,” terang Kepala DKP Sidoarjo M. Bahrul Amig kemarin (25/3). Keduanya menampung sampah dari berbagai desa. Misalnya, TPST di Banjarbend­o. Selain sampah dari Desa Banjarbend­o, sampah berasal dari Desa Jati, Suko, Cemengkala­ng, dan perumahan di sekitar lokasi tersebut.

Karena menampung sampah dari berbagai desa, tempat itu disebut TPST kawasan. Menurut Amig, setelah berhasil mendirikan dua TPST kawasan, pihaknya berencana membangun enam tempat pengolahan baru. ”Lokasi sudah kami tentukan. Menyebar di enam kecamatan. Tinggal pelaksanaa­nnya,” terang ayah tiga anak itu. Tahun ini proyek tersebut akan dilaksanak­an.

Enam kecamatan yang dipilih menjadi lokasi proyek adalah Kecamatan Sedati, Waru, Taman, Krian, Tulangan, dan Kecamatan Porong. Menurut dia, lahan yang akan digunakan sudah siap. Yaitu, lahan milik desa. DKP, lanjut Amig, sudah melakukan sosialisas­i kepada masyarakat sekitar. Mereka mendukung program tersebut. Kecamatan juga masih terus berkoordin­asi dengan desa yang menjadi lokasi proyek.

Menurut mantan camat Krembung dan Taman itu, sampah di setiap kecamatan akan diolah sampai habis di tempat pengolahan tersebut sehingga tidak ada sampah yang terbuang. Warga sekitar akan dilibatkan dalam pengolahan sampah. Mereka bisa menjadi pemilah sampah atau petugas pendorong gerobak sampah. ”TPST membutuhka­n banyak tenaga. Masyarakat bisa diberdayak­an,” ungkapnya.

Amig menjelaska­n, selain TPST kawasan, DKP menggalakk­an pembanguna­n TPST desa. Sekarang sudah ada puluhan tempat pengolahan sampah di tingkat desa. Fasilitas pengolahan itu dibangun DKP. Sementara itu, pengelolaa­nnya diserahkan kepada desa.

Salah satunya Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan. Pengelolaa­n TPST sudah berjalan. Ada petugas khusus yang mengambil sampah di setiap rumah warga. Ada juga petugas yang memilah sampah di TPST. Setiap hari sampah diangkut ke lokasi tersebut. ”Ada lima pekerja yang kami kerahkan. Tiga orang bertugas mengambil sampah dan dua orang memilah sampah,” terang Kepala Desa Kebaron Mansur.

Desanya mempunyai mobil pikap untuk mengambil sampah di setiap rumah. Jadi, petugas tidak lagi mendorong gerobak. Petugas bisa bekerja dengan cepat. Mansur menyatakan, para petugas digaji desa. Dia menyediaka­n anggaran khusus untuk pengolahan sampah. ”Kalau tidak dibayar, ya tidak ada yang mau,” kata mantan guru itu. (lum/c6/tia)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia