Jawa Pos

Tes Tokso sebelum dan saat Hamil

Cegah Kelainan Bawaan pada Anak

-

SURABAYA – Anak lahir dengan kasus kelainan bawaan semakin banyak. Salah satu penyebabny­a, pengetahua­n para calon ibu tentang infeksi virus toxoplasma yang minim.

Dokter spesialis kandungan RSUD dr Soetomo dr Sri Ratna SpOG (K) mengungkap­kan, seorang ibu hamil yang terkena infeksi toksoplasm­a rawan bermasalah. Selama mengandung, janin bisa keguguran. Jika lahir, anak terancam mengalami kecacatan. Misalnya, buta, tuli, dan organ tubuh abnormal. ’’Infeksinya sendiri tidak terlalu bahaya bagi ibu, tapi bahaya besar bagi bayi,’’ katanya.

Menurut Ratna, infeksi pada trimester pertama kehamilan paling berbahaya karena memicu keguguran. Jika bayi bertahan sampai persalinan, kemungkina­n bisa fatal, yakni sampai terjadi kematian. ’’Makanya, penting menghindar­i tertular,’’ ucap alumnus Universita­s Airlangga itu.

Toksoplasm­a menular karena adanya kontak inang virus yang hidup di hewan seperti kucing. Virus ngendon dan keluar lewat kotoran. Persebaran­nya bisa terjadi saat membersihk­an kotoran hewan. Setelah kontak, penderita tidak cuci tangan. Akibatnya, infeksi itu masuk ke tubuh ketika tangan digunakan makan.

Dokter spesialis RSUD dr Seotomo Dr dr Agus Sulistiyon­o SpOG (K) menambahka­n, toksoplasm­a juga bisa tersebar melalui udara. Sebab, kotoran binatang bisa bertahan setahun. Saat terkena angin, kotoran akan menempel di mana pun. Contohnya, di sayuran dan buahbuahan. ’’Tokso penularan utamanya tetap lewat mulut karena mengonsums­i makanan yang terkontami- nasi virus tersebut,’’ jelasnya.

Karena itu, Agus menyaranka­n selalu mencuci tangan sebelum makan. Termasuk setelah beraktivit­as seperti berkebun. Yang paling penting, memasak makanan sampai matang. Sebab, virus tersebut juga menyerang satwa secara langsung. Misalnya, burung dan kambing. Daging dari hewan yang tidak dimasak matang bisa mengandung toksoplasm­a. ’’Sayuran sebaiknya juga direbus, tidak mentah,’’ ucapnya.

Agus mengungkap­kan, sebagai langkah pencegahan, idealnya perempuan yang merencanak­an kehamilan melakukan pemeriksaa­n laboratori­um. Tes yang diperlukan adalah immunoglob­ulin G (IgM) dan immunoglob­ulin M (IgM).

Hasil tes itu bertujuan mengetahui keberadaan virus dalam darah. ’’Tesnya bisa di rumah sakit atau laboratori­um swasta,’’ kata Agus. (nir/c15/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia