Jawa Pos

Bom Meledak saat Wali Kota Hendak Serahkan Trofi

Tidak ada yang aman dari ancaman terorisme. Kali ini serangan bom bunuh diri terjadi di salah satu stadion sepak bola di Selatan Baghdad, Iraq, kemarin petang waktu setempat. ISIS mengklaim bertanggun­g jawab. Ketika Teror ISIS Guncang Sepak Bola Iraq

-

TEPUK tangan penonton bergemuruh saat pembawa acara memanggil sang kapten yang timnya berhasil menjuarai sebuah turnamen lokal di Baghdad. Wali Kota Iskandariy­ah Ahmed Shaker pun bersiap memberikan trofi kepada tim tersebut.

Sebelas detik kemudian, sorak-sorai penonton yang berkumpul di tengah lapangan berubah menjadi jerit ketakutan dan rintihan kesakitan. Ledakan keras terdengar. Bangunan stadion roboh, orang-orang ber- jatuhan. Mereka yang tidak terkena serpihan bom berlari semburat menyelamat­kan diri.

Dalam sekejap, tubuh-tubuh tanpa nyawa bergelimpa­ngan dan puluhan korban yang lain bersimbah darah. Aparat keamanan segera mengisolas­i stadion tersebut. Beberapa penonton yang berlarian menyelamat­kan diri diminta untuk menjadi saksi.

’’Pelaku bom tersebut menerobos masuk ke tengah-tengah kerumunan penonton,’’ kata saksi mata Ali Nashmi sebagaiman­a dilansir Associated Press. ’’Dia lantas meledakkan tubuhnya ketika wali kota hendak memberikan piala ke pemain,’’ lanjutnya.

Saksi mata lainnya, Haidar Kadhem, yang kebetulan berjarak 50 meter dari pelaku bom mengatakan bahwa mayoritas penonton berusia muda. ’’Ledakannya sangat keras. Tidak lama kemudian saya melihat banyak korban meninggal dan yang terluka meminta pertolonga­n. Kondisi di sana sungguh kacau,’’ terang pria 20 tahun itu.

Berdasar keterangan kapten polisi di Desa Al-Asriya, 30 orang dilaporkan tewas, termasuk sang wali kota Ahmed Shaker. Juga lima orang aparat keamanan. Sedangkan 65 orang yang lain terluka dan mendapat perawatan medis di beberapa rumah sakit di Iskandariy­ah.

’’Wali kota meninggal di rumah sakit karena luka yang cukup parah garagara ledakan tersebut,’’ ujar salah seorang petugas medis. Menurut dia, jumlah korban bisa terus bertambah.

ISIS mengaku bertanggun­g jawab atas tragedi tersebut melalui situs mereka. ’’Pejuang (pelaku bom, Red) kami tenggelam dalam kerumunan penonton. Kemudian, dia menarik ikat pinggang (pemantik bom) yang membuat bagian tubuh mereka tersebar,’’ tulis ISIS yang diterjemah­kan SITE Intelijen Group.

Mereka juga menuliskan bahwa pelaku bom tersebut bernama Saifullah al-Ansari. Dari foto yang tertangkap di kamera penonton, Al-Ansari terlihat masih berusia belasan tahun. Dia mengenakan serbanhita­m dan mengacungk­an telunjuk kanan.

ISIS mengklaim, tragedi yang terjadi pada pukul 19.00 waktu setempat itu membunuh lebih daripada 60 orang dan melukai setidaknya 100 orang. Sebelumnya, mereka juga melakukan rangkaian serangan sejak beberapa bulan lalu di kawasan Iskandariy­ah, kota yang berada sekitar 30 mil di selatan Baghdad tersebut.

Kawasan itu dihuni warga yang memiliki kepercayaa­n campuran, mulai Sunni dan Syiah. Itulah yang membuat Iskandariy­ah dijuluki sebagai segi tiga kematian yang ingin dikuasai ISIS. Pihak keamanan kini tengah menyelidik­i kemungkina­n hubungan antara jaringan ISIS Iraq dan pengeboman di Brussels, Belgia, Selasa lalu. (okt/c4/na)

 ?? ALAA AL MARJANI/REUTERS ?? PETAKA: Anak-anak muda yang masih mengenakan jersey sepak bola berkumpul di dekat lokasi lapangan sepak bola di Iskandariy­a yang diserang bom bunuh diri.
ALAA AL MARJANI/REUTERS PETAKA: Anak-anak muda yang masih mengenakan jersey sepak bola berkumpul di dekat lokasi lapangan sepak bola di Iskandariy­a yang diserang bom bunuh diri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia