Box Office Bungkam Kritik
LOS ANGELES – Luberan review negatif mewarnai pemutaran salah satu film yang paling ditunggu tahun ini, Batman v Superman: Dawn of Justice ( BvS). Makin terasa pahit karena situs-situs film juga memberikan rendah. Di Rotten
film garapan Zack Snyder tersebut masuk kategori Rotten dengan persentase tercatat kemarin (26/3) 30 persen. Artinya, film berdurasi 2 jam 31 menit itu hanya mendapat 30 persen ulasan positif.
Namun, kritik tersebut tak mampu membendung niat para pencinta karakter DC Comics itu untuk pergi ke bioskop.
mampu mendulang pendapatan tinggi pasca pemutaran perdananya di Amerika Utara dan Tiongkok.
Merujuk data film itu sukses meraih pendapatan USD 21,22 juta (senilai Rp 281,34 miliar) pada yang berlangsung Jumat (25/3) di Tiongkok. Angka tersebut setara dengan 75 persen pendapatan total seluruh film yang tayang di bioskop Tiongkok selama pekan lalu. Sementara itu, di 38 negara lainnya,
mampu mengumpulkan USD 44 juta (setara dengan Rp 583,4 miliar) selama Jumat dan Sabtu (25-26/3). Total film yang dibintangi Ben Affleck dan Henry Cavill tersebut meraup USD 65 juta atau Rp 861,6 miliar. Nominal itu belum termasuk hasil pemutaran di wilayah Amerika Utara. Dengan pendapatan yang tinggi, laju
diprediksi tetap pesat. Bahkan, situs dan memperkirakan, film dengan PG-13 itu mampu mematahkan rekor. Terutama, rekor film alias film yang rilis sebelum musim panas yang umumnya jatuh pada Mei.
meramalkan, film tersebut mampu meraih pendapatan di hari pembuka senilai USD 81,3 juta (sekitar Rp 1,1 triliun). ’’Angka itu melampaui rekor yang waktu itu mencatat USD 67,4 juta (senilai Rp 893,6 miliar),’’ papar kritikus film Nancy Tartaglione.
Tanggapan positif dan animo penonton yang tinggi tersebut jelas merupakan modal besar buat membungkam negatif. Apalagi, di Amerika Utara, film itu diputar di 4.242 teater.
Diperkirakan, bisa mematahkan rekor sebagai film dengan pekan pertama pendapatan tertinggi pada Maret. Diputar pada 2012, kala itu membukukan USD 152,5 juta atau Rp 2,02 triliun. menulis, sangat mungkin meraup USD 171 juta (setara dengan Rp 2,267 triliun), bahkan lebih, di akhir pekan pembukaannya tersebut. (fam/c23/ayi)