Pemkot Makin Perketat Pengawasan Orang Asing
SURABAYA – Keberadaan orang asing di Surabaya semakin banyak saja saat menapaki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Mereka datang ke Surabaya dengan berbagai tujuan. Mulai berbisnis hingga berwisata. Namun, tidak sedikit yang ulahnya merepotkan para petugas bakesbangpol linmas.
Kepala Bakesbangpol Linmas Surabaya Soemarno menuturkan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada seorang WNA yang mengamen di Taman Bungkul. Menggunakan gitar, dia berkeliling di dalam taman. ”Laporan dari warga itu kami tindak lanjuti langsung. Tapi, saat anggota tiba di sana, ternyata pengamen itu sudah pergi,” ujar dia. Petugas linmas pun ditugaskan secara khusus untuk memantau kawasan Taman Bungkul.
Selain itu, ada warga negara asing (WNA) yang berani berunjuk rasa di Surabaya. Soemarno mendatangi sendiri WNA yang berdemo di depan kantor perwakilan negaranya. Tentu hal tersebut tidak boleh dilakukan. Sebab, WNA pun tidak boleh berdemonstrasi di wilayah Indonesia.
Soemarno mengungkapkan bahwa WNA tersebut langsung dipahamkan dan diselesaikan dengan baik-baik. Pihak perwakilan negara itu pun juga menemui pendemo tersebut. ”Dia (pendemo, Red) menuntut tunjangan hari tua,” tambah dia.
Pemkot memang semakin banyak mendapatkan laporan kegiatan WNA di Surabaya. Sepekan lalu ada WNA yang ditangkap karena menyalahgunakan visa kunjungan. Dia mencari uang selama di Surabaya. ”Lantaran menyalahi izin visa, WNA itu pun dibawa ke imigrasi untuk dideportasi,” tambahnya. (jun/c10/git)