Temukan Mortir di GorongGorong Kedunganyar
Sempat Akan Dijual ke Tukang Loak
SURABAYA – Duaaang!! Sebuah benda terbuat dari logam terantuk bak truk saat Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Sarimo menumpahkan lumpur hasil pengerukan gorong-gorong di Kedunganyar Wetan. Rekannya, Adi Gendut, segera memeriksa sumber suara tersebut.
Saat itu Sarimo bertindak sebagai operator ekskavator, sedangkan Adi bertugas mengarahkannya ke bak truk agar tidak tercecer.
Adi sempat meletakkan logam belumpur itu ke karung dan membawanya ke tukang besi tua. Sesampainya di tempat loak yang tidak jauh dari lokasi pengerukan, besi tersebut mulai ditimbang. Karena si penjual tidak mau lumpur hasil pengerukan ikut ditimbang, besi itu pun disemprot air. Ketika lumpur sudah
terkelupas, barulah tampak bentuk asli besi dari gorong-gorong itu. ”Penjualnya tidak mau dan tidak berani membeli besi yang ternyata adalah bom mortir sehingga langsung menghubungi polsek,” ucap Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Tegalsari Aiptu J. Hutahayan di kantornya.
Tanpa pikir panjang, Hutahayan berkoordinasi dengan Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jatim untuk mengamankan mortir yang memiliki panjang 25 cm dan berdiameter 7 cm serta berat 2 kilogram itu. Petugas segera memeriksa mortir di lokasi. Berdasar pemeriksaan sementara bagian fuse (pelatuk) di pangkal mortir, tidak ada dan terbuka.
”Meskipun tidak aktif, mortir tetap berbahaya karena masih memiliki handak (bahan peledak, Red) di dalamnya,” ujar Wakaden Gegana Satbrimob Polda Jatim Kompol Teguh Santoso saat dikonfirmasi via telepon.
Untuk mencegah terjadinya hal- hal berbahaya, mortir tersebut dibawa ke markas besar Satbrimob Polda Jatim. Teguh menjelaskan, mortir itu berasal dari Eropa. Terkait dengan negara pembuatannya, pihaknya belum mempelajarinya lebih lanjut. Namun, jika dilihat dari tahun pembuatannya, mortir tersebut diduga digunakan dalam perang di masa kemerdekaan.
”Selanjutnya, mortir itu segera dimusnahkan dengan menggunakan alat khusus di bagian Disposal Polda Jatim,” ujar Teguh. (all/c7/ady)