Jawa Pos

Penambahan Sel Tak Sebanding Jumlah Napi Baru

-

SURABAYA – Tak banyak upaya yang dapat diperbuat untuk mengurangi kelebihan penghuni Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng). Pemindahan penghuni tiap pekan belum dapat mengurai kelebihan kapasitas rutan. Hingga kemarin (26/3), masih ada 1.842 tahanan dan narapidana (napi) yang mendekam di bui.

Jumlah itu lebih sedikit bila dibandingk­an dengan hari sebelumnya. Ada lima napi yang sudah bebas dari bui. Mereka telah menyelesai­kan masa hukuman dan berhak keluar dari rutan. ”Jumlah napi yang bebas dan pindah lebih sedikit daripada yang datang,” kata Kasubsi Registrasi dan Perawatan Tahanan Rutan Kelas I Surabaya M. Mukaffi.

Fenomena tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat rutan selalu penuh sesak. Menurut Kaffi, tiap hari penghuni yang bebas dari rutan tiga sampai lima orang. Tiap minggu, napi yang dipindahka­n ke lembaga pemasyarak­atan minimal 30 orang. Jumlah terbanyak pindahan 90 orang. Itu pun tidak terjadi tiap pekan.

Padahal, penghuni baru yang masuk tiap hari cukup tinggi. Setiap Senin sampai Kamis, sedikitnya 20 orang masuk rutan. Jumlah pelaku tindak pidana anyar itu jadi lebih banyak pada hari tertentu. Biasanya kondisi tersebut terjadi setelah ada libur nasional. Pengiriman tahanan baru jadi menumpuk pada hari berikutnya. ”Sehari pernah sampai 67 orang. Mungkin Senin (28/3) tahanan baru yang kami terima banyak,” lanjut dia.

Banyaknya napi baru yang tidak diimbangi dengan penambahan sel membuat kebijakan tidur di luar ruang belum dihapus. Tidak mungkin ribuan penghuni tidur dalam sel yang hanya berkapasit­as untuk 504 orang.

Ada jam-jam tertentu bagi seluruh penghuni untuk berada dalam sel dengan kondisi berdesak-desakan sebelum sebagian tidur di luar. Yakni, saat tutup blok. Kala itu semua penghuni rutan harus berada di dalam sel masing-masing, kecuali tahanan pendamping (tamping).

Jam keramat berbagi sel itu berlangsun­g mulai pukul 17.30 sampai 19.30. Rata-rata jumlah penghuni dalam satu sel cukup banyak. Ada sel yang ditempati 25 orang. Ada pula yang sampai 31 orang. Ketika blok dibuka dan sebagian penghuni tidur di luar, jumlah penghuni dalam sel berkurang. Sel diisi sesuai dengan kapasitasn­ya, yakni 12 sampai 15 orang.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jatim Budi Sulaksana tidak menampik kabar bahwa overkapasi­tas Medaeng cukup tinggi. Kanwil Kemenkum HAM pun tahun ini telah mengajukan anggaran pada Kemenkum HAM di Jakarta untuk membangun dua rutan baru. Yakni, rutan untuk pelaku tindak pidana perempuan dan rutan khusus bagi pelaku tindak pidana narkoba.

Diah T., penghuni blok W, mengakui bahwa kondisi hunian penuh. Dia harus berbagi kamar dengan 13 penghuni dalam sel yang sempit. Kalau boleh memilih, dia ingin tidur di luar sel. ”Tapi, tidak mungkin, kasus saya kan narkoba,” katanya. (may/c11/ady)

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TERJADI TIAP MALAM: Sebagian penghuni Blok W tidur di teras blok dan lorong sel.
FRIZAL/JAWA POS TERJADI TIAP MALAM: Sebagian penghuni Blok W tidur di teras blok dan lorong sel.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia