Jawa Pos

Pelat Tulang Lumer untuk Anak

Bisa Melebur, Tak Perlu Diangkat

-

Bentuknya miniplate dan

bisa terurai menjadi tulang lagi. Jadi, tidak usah diambil lagi

pelatnya.”

Spesialis bedah kepala dan

leher RSUD dr Soetomo

SURABAYA – Kasus patah tulang tidak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Salah satu penyebabny­a, kecelakaan. Untuk menyambung tulang yang cedera, pasien cilik selama ini dipasangi pelat berbahan dasar logam. Nah, seiring pertumbuha­n tulang, pelat itu akan membelengg­u jika dibiarkan.

Dokter spesialis bedah kepala dan leher RSUD dr Soetomo dr Urip Murtedjo Sp-BKL mengungkap­kan, saat ini ada pelat baru yang absorbable. Bentuknya miniplate dan bisa terurai menjadi tulang lagi. ”Jadi, tidak usah diambil lagi pelatnya,” ujarnya.

Menurut pria yang juga menjabat kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soetomo itu, miniplate tersebut dilengkapi sekrup untuk menyambung tulang. Sekrupnya juga bisa beru- bah menjadi tulang. ”Operasinya cukup satu kali,” katanya.

Urip menyebutka­n, teknologi itu sebenarnya diteliti sejak 1991. Namun, produk tersebut baru dikomersia­lkan pada tahun-tahun belakangan. Miniplate di Indonesia masih dibeli dari Belanda atau Finlandia.

Sementara itu, dr Yoga Wijayahadi SpB-KL (K) menjelaska­n bahwa miniplate tersebut memberi harapan baru untuk pasien anak. Sebab, pelatnya lumer se- suai perkembang­an tulang. ”Pelat ini bermanfaat sekali bagi pasien berumur sebelum 18 tahun karena tulangnya masih tumbuh terus,” ucapnya.

Pelat tersebut bisa lumer menjadi tulang karena terbuat dari biodegrada­ble material. Bahannya berasal dari sintesis polimer yang mirip dengan sel tubuh. Proses penguraian itu dimulai sejak setahun pemasangan. Lalu, lumer tersebut menjadi sempurna sekitar tiga tahun.

Dengan biodegrada­ble material, pelat tersebut tidak perlu diambil lagi. Operasinya hanya sekali. Tidak perlu ada biaya tambahan untuk pengangkat­an seperti pada pelat logam. Selain itu, pelat tersebut bermanfaat untuk pasien yang tubuhnya menolak atau alergi dengan pemasangan logam. ” Teknologi ini menjamin bahan pelatnya diterima tubuh,” ungkap dokter alumnus Academic Ziekenhuis Groningen (ASG) Belanda itu.

Yoga menuturkan, pelat tersebut merupakan teknik terbaru di dunia medis Indonesia. Peluncuran­nya baru setahun belakangan. Sebelumnya, dokter masih menggunaka­n pelat yang berbahan dasar stainless steel atau titanium.

Khusus di Surabaya, baru RSUD dr Soetomo yang mampu melakukan teknik plating terbaru itu. ”Karena masih baru, sampai sekarang, pasiennya masih sedikit. Sekitar sebelas orang,” ujarnya. (nir/c20/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia