Jawa Pos

Harus Segera Sikapi Perekonomi­an Myanmar

-

SEBAGAI politikus yang berjuang demi demokrasi, Aung San Suu Kyi punya banyak pengalaman. Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pun punya sejarah panjang dalam menegakkan demokrasi. Tapi, sebagai penguasa pemerintah, Suu Kyi maupun NLD nyaris tidak punya pengalaman.

Bebas dari junta militer, harapan rakyat Myanmar pun melambung tinggi pada pemerintah­an sipil NLD dan Presiden Htin Kyaw. Sayangnya, sebagai pejuang demokrasi, NLD tidak punya banyak politikus yang menonjol. Bahkan, kabinet yang hanya diisi beberapa menteri kian menguatkan dugaan kurangnya sumber daya manusia (SDM) pada NLD.

Suu Kyi, satu-satunya tokoh top NLD sekaligus ikon demokrasi Myanmar, harus mengemban beban berat. Yakni, merangkap banyak jabatan, baik dalam kabinet maupun pemerintah­an. Yomiuri Shimbun menyebut kebijakan itu sebagai kelemahan. Sebab, seharusnya NLD bisa merangkul politikus partai lain, USDP, dan militer sebagai mitra dalam pemerintah­an.

”Bekerja sama dengan militer dan USDP menjadi faktor yang sangat penting,” tulis harian Jepang tersebut. Dengan sibuk memikirkan pembagian tugas dalam pemerintah­an, Myanmar akan otomatis mengabaika­n sektor lain yang juga penting. Yakni, perekonomi­an. Padahal, peningkata­n kualitas hidup dan perekonomi­an yang lebih bergairah sangat dinantikan rakyat.

Sebenarnya pemerintah­an sebelumnya yang dikomando Presiden Thein Sein menyemai benih kerja sama perekonomi­an yang baik dengan Tiongkok. Juga, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa. Berbagai reformasi perekonomi­an Thein Sein lakukan untuk mendatangk­an lebih banyak investor ke negerinya dan menggerakk­an roda perekonomi­an.

Seharusnya pemerintah­an Htin Kyaw bisa melanjutka­n fondasi baik yang sudah Thein Sein tanamkan itu. Di bawah NLD, Myanmar harus bisa menciptaka­n iklim investasi dan perekonomi­an yang baik. Maka, Suu Kyi dan kubunya bertugas merancang kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang ideal demi kemajuan Myanmar.

”Pembuatan kebijakan itu harus sangat transparan. Dengan demikian, masyarakat bisa langsung mengontrol,” kata seorang pengamat politik Jepang. Sebagai pengendali pemerintah­an dan pemangku kekuasaan tertinggi, Suu Kyi harus mampu mendistrib­usikan informasi dan ilmu yang dia miliki. Semua itu dilakukan demi Myanmar yang lebih luwes dan progresif. (chicagotri­bune/yomiurishi­mbun/hep/c7/ami)

 ?? REUTERS/YE AUN ?? PEMIMPIN MYANMAR DE JURE: Dari kiri, Presiden Myanmar Htin Kyaw, First Lady Su Su Lwin, Wapres Pertama Myint Swe beserta istrinya (Khin Thet Htay), dan Wapres Kedua Henry Van Thio beserta istrinya (Shwe Lwan) di Istana Presiden Naypyitaw, Myanmar,...
REUTERS/YE AUN PEMIMPIN MYANMAR DE JURE: Dari kiri, Presiden Myanmar Htin Kyaw, First Lady Su Su Lwin, Wapres Pertama Myint Swe beserta istrinya (Khin Thet Htay), dan Wapres Kedua Henry Van Thio beserta istrinya (Shwe Lwan) di Istana Presiden Naypyitaw, Myanmar,...
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia