Jawa Pos

Kalah, tapi Tak Ambil Pusing

-

JAKARTA – Big match tersaji di seri Jakarta putaran kedua Proliga 2016 di Hall Basket Senayan, Jakarta, kemarin. Peringkat pertama klasemen sementara tim putri Jakarta Pertamina Energi akhirnya harus mengakui keperkasaa­n Jakarta Electric PLN. Electric sukses besar membekap Pertamina 3-0.

Pelatih Electric Tian Mei mengatakan, hari ini timnya memiliki motivasi yang kuat untuk menang. Sebab, pada pertemuan sebelumnya, saat di seri Gresik (27/2), Electric kalah oleh Pertamina. ’’Makanya, pada pertanding­an kali ini, anak-anak sudah niat untuk revans, dan kami bersyukur akhirnya bisa menang,’’ ucapnya.

Menurut Tian Mei, timnya bermain dengan determinas­i dan tingkat fokus yang tinggi. Berlian Marsheilla dkk tampak tak lengah sedikit pun selama tiga set. Alasannya, pada seri-seri sebelumnya, mereka sering kali kalah ketika sudah leading.

Tian Mei menambahka­n, kekalahank­ekalahan yang timnya alami sebelumnya benar- benar menjadi pelajaran berharga. Menurut dia, jika tak mengalami hal itu, bisa jadi dirinya tak mampu membaca kekurangan tim. ’’ Pada dasarnya, Electric memiliki materi pemain yang sangat bagus, tinggal bagaimana cara mengelola mental mereka supaya bermen tal juara,’’ lanjutnya.

Dengan kemenangan kemarin, Electric menjadi satu-satunya tim yang mampu mengalahka­n Pertamina di Proliga 2016. Menurut Pungky Afriecia, all round Electric, kemenangan kemarin sangat berarti. Meski, timnya sebenarnya berada di posisi yang cukup aman untuk lolos ke final four. ’’Pastinya ini menambah rasa percaya diri seluruh anggota tim,’’ kata Pungky.

Sementara itu, pelatih Pertamina Risco Herlambang Matulessy mengaku tak ambil pusing dengan kekalahan perdana yang diderita timnya. Menurut dia, keka lahan kemarin bakal menjadi pengingat bagi seluruh pemain untuk tak lengah sedikit pun.

Bagi tim sekelas Pertamina yang diperkuat dua pemain level Olimpiade Logan Tom (Amerika Serikat) dan Marianne Steinbrech­er (Brasil), kekalahan 0-3 tentu hal yang cukup berat. Namun, hal itu bisa saja terjadi karena psikologis salah seorang pemain bintangnya sedang down. ’’Kemarin malam, Steinbrech­er dikabari ibunya kalau bapaknya meninggal karena kecelakaan. Tapi, sebelum meninggal, bapaknya berpesan supaya dia tetap main. Makanya, dia hari ini mainnya terlihat kurang maksimal,’’ kata Risco. (mat/c17/nur)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia