Jawa Pos

Tanya Lewat Website, tapi Tak Berbalas

Warga Bingung Salurkan Aspirasi ke Dewan

-

Ketua DPD Partai Demokrat

SURABAYA – Fasilitas dan tunjangan bagi anggota DPRD Surabaya, tampaknya, belum sebanding dengan upaya memaksimal­kan penyerapan aspirasi masyarakat. Setidaknya, hal itu bisa dilihat dari kebingunga­n warga tentang cara berkomunik­asi atau menyalurka­n aspirasi kepada wakil rakyat di gedung parlemen.

Misalnya, yang diungkapka­n Prayitno. Warga Jemursari tersebut tidak tahu teknis menyampaik­an keluhannya kepada anggota dewan. Kondisi itulah yang membuatnya tidak pernah bersentuha­n langsung dengan wakil rakyat. Setahu dia, selama ini setiap keluhan masyarakat hanya bisa disampaika­n melalui ketua RT dan RW. ’’Belum pernah berkomunik­asi dengan dewan,’’ ujar pria 23 tahun tersebut.

Sejumlah warga Surabaya sebenarnya juga sudah berupaya menanyakan mekanisme penyampaia­n aspirasi kepada anggota dewan melalui website resmi DPRD Surabaya. Misalnya, yang dilakukan Sugeng Pramono. Di kolom kirimkan suara situs DPRD, Sugeng meminta bantuan admin website tersebut untuk menginform­asikan tata cara berkomunik­asi dengan dewan.

Di halaman itu, Sugeng dua kali menanyakan tata cara penyaluran aspirasi. Namun, tidak ada satu pun yang berbalas. Di posting- an lain, dia juga sempat menanyakan cakupan tugas dan wewenang setiap komisi di DPRD. Senada, akun bernama Hasan Sodikin kebingunga­n terkait cara agar bisa menya- lurkan aspirasiny­a.

Menyikapi kondisi itu, anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono mengatakan, sebenarnya banyak cara untuk menyalurka­n aspirasi. Salah satunya mengirim surat ke kesekretar­iatan DPRD pada hari kerja. Selain itu, bisa menghubung­i langsung anggota dewan bersangkut­an. ’’Masyarakat bisa langsung datang ke kantor dewan (Jalan Yos Sudarso, Red),’’ jelasnya.

Bukan hanya itu, aspirasi masyarakat juga bisa disalurkan saat dewan turun ke lapangan (reses) atau inspeksi mendadak (sidak). Dia mengakui tidak ada acuan untuk mengukur sejauh mana kinerja dewan dalam menampung aspirasi warga. Dengan begitu, kinerja wakil rakyat tidak bisa dibuktikan secara tertulis. (tyo/c15/git)

Kalau mau maju, ya silakan.”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia