Laba Armada Taksi Tumbuh Tinggi
JAKARTA – Gempuran transportasi berbasis aplikasi tidak mengurangi kinerja penguasa bisnis taksi, yaitu PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express Transindo Tbk (TAXI). Laporan keuangan BIRD sepanjang 2015 mencatat total pendapatan Rp 5,472 triliun atau naik 14,9 persen jika dibandingkan dengan 2014 sebesar Rp 4,758 triliun. Beban langsung juga naik 14,9 persen dari Rp 3,305 triliun menjadi Rp 3,8 triliun. Hasilnya, perusahaan jasa transportasi yang identik dengan warna biru langit itu meraih laba bersih Rp 824,026 miliar pada 2015. Angka tersebut naik 12,1 persen daripada 2014 sebesar Rp 734,553 miliar.
Sebaliknya, sang kompetitor, TAXI, mencatatkan laba bersih Rp 32,246 miliar pada 2015 atau anjlok 72,8 persen daripada 2014 sebesar Rp 118,710 miliar. Padahal, pendapatan perusahaan taksi milik Grup Rajawali itu naik 9 persen dari Rp 889,722 miliar menjadi Rp 970,093 miliar. Namun, beban langsung melesat 27,9 persen menjadi Rp 629,034 miliar pada 2015 . ”Kami melakukan diversifikasi bisnis pada 2015 dan itu cukup besar investasinya,” kata Direktur Keuangan TAXI David Santoso kepada Jawa Pos kemarin.
Salah satunya memperkuat layanan jasa transportasi untuk pariwisata melalui brand Eagle High. Selain itu, TAXI mengubah sebagian pola bisnis layanan dari murni kemitraan menjadi sistem komisi, terutama yang dioperasikan taksi Eagle. Taksi brand Express milik perseroan sebelumnya murni kemitraan yang memungkinkan sopir kelak menjadi pemilik armada. Sementara itu, sistem komisi lebih mengedepankan komisi kepada sopir dan armadanya 100 persen milik perusahaan.”Dulu ketika murni kemitraan, kan kita benar-benar raja jalanan (sopir kejar setoran). Armadanya berputar terus. Tapi, akhirnya jadi jarang yang stand by di hotel, mal, atau tempat lainnya,” paparnya. (gen/c6/oki)