Jawa Pos

Mehbooba, Perempuan Pertama di Kursi Kekuasaan Kashmir

-

JAMMU – Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India, akhirnya memiliki pemimpin. Kursi kepemimpin­an di wilayah tersebut sempat kosong selama tiga bulan setelah pemimpin sebelumnya, Mufti Mohammad Sayeed, meninggal pada Januari lalu.

Tampuk kepemimpin­an akhirnya diserahkan kepada anaknya, Mehbooba Mufit, 56. Dia diambil sumpahnya kemarin (4/4). Mehbooba menjadi menteri besar Jammu dan Kashmir pertama yang berjenis kelamin perempuan. Sebelumnya, posisi tersebut selalu diisi oleh lelaki. Dengan adanya Mehbooba, India secara keseluruha­n memiliki lima menteri besar perempuan. ’’Ketika memasuki dunia politik, saya menemukan bahwa ini adalah ruang yang bisa saya gunakan untuk membuat hidup penduduk menjadi lebih baik,’’ kata Mehbooba.

Setelah pemilu 2015, Partai Demokratik Rakyat (PDP) yang masih di bawah kepemimpin­an Sayeed bekerja sama dengan Bharatiya Janata Party (BJP). Mehbooba yang merupakan Ketua PDP itu awalnya tampak enggan melanjutka­n koalisi dengan partai BJP. Ideologi dua partai tersebut memang berseberan­gan. Keengganan Mehbooba itulah yang membuatnya tarik ulur menerima tampuk kepemimpin­an sebagai menteri besar Kashmir. Imbasnya, selama tiga bulan, Kashmir dipimpin langsung oleh pemerintah pusat.

Kesepakata­n untuk memimpin Kashmir tercapai setelah Mehbooba bertemu dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pada 23 Maret. Tidak diketahui kesepakata­n yang ditawarkan ke Mahbooba hingga akhirnya mau terus berkoalisi dengan BJP dan memimpin Kashmir. Alumnus Fakultas Hukum Universita­s Kashmir itu hanya menyatakan kesepakata­n tersebut memuaskan dan positif. Sayeed pun sebelum meninggal sempat menyiratka­n ingin menyerahka­n tongkat estafet kepemimpin­an kepada putrinya.

’’Dia (Mehbooba) orang yang efisien. Dia membangun partai dan lebih baik dalam hubungan dengan massa. Saya rasa dia cukup bertalenta untuk menjalanka­n negara bagian ini,’’ ucap Sayeed pada Desember tahun lalu.

Untuk menjadi pemimpin di Jammu dan Kashmir memang membutuhka­n keterampil­an tersendiri. Wilayah ini cukup luas dan seluruh pendudukny­a adalah muslim. Kashmir adalah wilayah berdarah. Konflik kerap terjadi di wilayah itu. Para pemberonta­k ingin memisahkan diri dari India dan membentuk negara sendiri, sedangkan sebagian lainnya ingin bergabung dengan wilayah Kashmir milik Pakistan.

Bukan hanya konflik berkepanja­ngan yang mewarnai Kashmir. Pembanguna­n di negara bagian tersebut juga sangat minim dan angka penganggur­an cukup tinggi. PDP pun selama ini dituding telah mendukung separatism­e secara halus di Kashmir. Itu disebabkan Mehbooba lebih condong mendukung para pemberonta­k Kashmir.

Penduduk India bahkan menyebutny­a sebagai politikus militan yang mainstream. Sebab, dia pernah menunjukka­n solidarita­s dengan mengunjung­i keluarga militan yang tewas di tangan pasukan India. Dedikasiny­a terhadap pekerjaan juga luar biasa. Satusatuny­a penyesalan Mehbooba, tidak bisa memberikan banyak waktu untuk putrinya. ’’Saya full time pekerja politik,’’ ujarnya. (AFP/BBC/sha/c20/ami)

 ??  ??
 ?? GURINDER OSAN HT PHOTO ?? Mehbooba Mufit
GURINDER OSAN HT PHOTO Mehbooba Mufit

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia