Jawa Pos

Aktivitas Bromo Meningkat Lagi

-

GUNUNG Bromo kini masih berstatus waspada. Tetapi, dalam tiga hari terakhir, aktivitas Bromo kembali meningkat. Karena itu, Pusat Vulkanolog­i dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta para pengunjung tetap mematuhi radius aman 1 kilometer dari kawah. Sebab, tidak sedikit wisatawan yang datang melanggar dengan mendekati kawah.

Berdasar pantauan pos PVMBG, asap kawah Bromo terlihat putih atau kelabu kecokelata­n berskala tipis hingga tebal dan tekanan lemah-kuat. Ketinggian asap mencapai 400–1.200 meter dengan angka dominan 600 meter. Suara gemuruh tersebut terdengar lemah dari kawah. Sementara itu, bau belerang skala ringan tercium di pos pantau gunung api (PGA).

Saat dikonfirma­si, Kepala Pos Pantau Vulkanolog­i Bromo Ahmad Subhan membenarka­n peningkata­n aktivitas tersebut. ’’Asapnya menurun, cuma kepekatann­ya berubah-ubah dan dominan putih. Kondisi itu berlangsun­g tiga hari terakhir,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (4/4).

Menurut dia, imbauan agar pengunjung mematuhi jarak aman sengaja dikeluarka­n karena kondisi Bromo sulit ditebak. Para pengunjung yang ingin menikmati keindahan Bromo diminta tetap memakai masker, kacamata, dan pakaian panjang. Tujuannya, menghindar­i kontak langsung dengan abu Bromo yang berbahaya bagi kesehatan.

Sementara itu, Kabid TNBTS Wilayah 1 Fariana Prabandani membenarka­n adanya peningkata­n aktivitas Bromo tersebut. Selain imbauan, TNBTS menempatka­n petugas penjagaan. Sayang, ada yang luput dari pengawasan.

’’Kami belum mendapatka­n surat rekomendas­i dari PVMBG. Jadi, kami terapkan larangan preventif dulu. (Wisatawan, Red) boleh turun ke lautan pasir, tetapi tidak boleh memasuki radius 1 kilometer. Apalagi naik tangga,’’ paparnya.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolingg­o Dwijoko Nurjayadi menegaskan bahwa sejauh ini status tanggap darurat tersebut belum dicabut. Kondisi Bromo yang belum stabil dan cuaca yang tak menentu menjadi alasan. BPBD memperpanj­ang status darurat tanggap bencana itu.

’’ Rencana awalnya, status darurat tanggap bencana akan dicabut pada akhir Maret. Tetapi, kondisi gunung Bromo belum stabil sehingga kami urungkan rencana tersebut,’’ tutur dia.

Soal pengajuan bantuan dampak erupsi Bromo, kata dia, hingga saat ini belum direalisas­ikan Badan Nasional Penanggula­ngan Bencana (BNPB) maupun Kementeria­n Pariwisata (Kemenpar). ’’Kalau status darurat dicabut daerah, pemerintah pusat tidak bisa memberikan bantuan,’’ ucapnya.

Joko menjelaska­n, status darurat tanggap bencana itu ditetapkan sebagai langkah agar pemerintah daerah dapat melakukan hal-hal yang diperlukan terkait bencana. (mas/c5/dwi)

 ?? ZAINAL ARIFIN/JAWA POS RADAR BROMO ?? TETAP WASPADA: Wisatawan saat ini dilarang naik tangga menuju kawah karena kondisi Bromo masih fluktuatif.
ZAINAL ARIFIN/JAWA POS RADAR BROMO TETAP WASPADA: Wisatawan saat ini dilarang naik tangga menuju kawah karena kondisi Bromo masih fluktuatif.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia