Jawa Pos

Tangan Terborgol, Diantar ke Sekolah

-

SEJUMLAH siswa terpaksa mengerjaka­n unas di lembaga pemasyarak­atan (lapas) karena terbelit kasus tindak pidana. Di Lapas Kelas II-B Tuban, tiga peserta unas mendapat perlakuan khusus. Tiga siswa yang berstatus napi dan tahanan itu mengenakan kaus oranye bertulisan warga binaan dan nomor di dada kiri.

Ujian berlangsun­g di ruang Dharma Wanita Lapas Tuban yang satu kompleks dengan lapas. Selama mengerjaka­n soal, mereka dijaga seorang staf dinas pendidikan pemuda dan olahraga (disdikpora) serta dua polisi.

Ketiganya merupakan siswa madrasah aliyah (MA) jurusan IPS. Mereka terlibat kasus penganiaya­an yang menewaskan korban. Para siswa salah satu MA di selatan Tuban itu ditahan sejak Desember lalu. ANM sudah divonis enam bulan penjara. AMS dan FTM masih menjalani sidang.

Di Mojokerto, tiga peserta yang berstatus tahanan lapas juga mengikuti unas di penjara dan sekolah. MN, siswa SMK Nasional Mojosari, dan AS, pelajar SMK Brawijaya, Kota Mojokerto, mengikuti unas di aula Lapas Kelas II-B Mojokerto pada sesi pertama.

Mengenakan seragam putih abu-abu, keduanya terlihat serius mengerjaka­n soal ujian berbasis kertas. Panitia unas dari dispendik, Polsek Magersari, dan Polsek Mojosari menjaga ketat.

MT, tahanan lain yang tercatat sebagai siswa SMK Raden Rahmat, Mojosari, menjalani UNBK di sekolah. Dia dijemput petugas Unit Reskrim Polsek Mojosari dengan tangan diborgol dan diantar ke sekolah untuk mengikuti ujian.

’’Pelaksanaa­n ujian kita fasilitasi di aula. Penjagaann­ya melibatkan guru dan petugas dari dinas pendidikan dan kepolisian,’’ kata Kasi Binadik dan Giatja Lapas II-B Mojokerto Nur Bambang kemarin. Tiga pelajar tersebut terjerat kasus narkoba.

Kondisi sama harus dirasakan RD, 18. Pelajar SMA yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan persetubuh­an anak di bawah umur itu menjalani unas di ruang Unit Perlindung­an Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ngawi.

Di Kabupaten Probolingg­o, seorang siswa mengikuti unas di Rutan Kraksaan. DCO, 18, siswa salah satu MA di Banyuanyar, terlibat kasus pencurian.

Sementara itu, empat siswa mengikuti unas di Lapas Kelas II-B Jombang kemarin. Mereka terlibat pengeroyok­an yang menewaskan seorang santri Ponpes Darul Ulum beberapa waktu lalu. Keempatnya adalah NH, AWB, MIA, dan MA. Mereka tercatat sebagai siswa SMA di Kecamatan Peterongan. (ono/ ds/far/ori/ris/mg2/ota/riz/put/ mie/naz/c6/dwi)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia