Bonus Jumbo Picu Kontroversi
SPANYOL menyapu bersih gelar pada tiga turnamen besar beruntun. Yakni, Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. Selain menuai pujian, Iker Casillas dkk banjir kritik serta hujatan. Hal itu dipicu bocornya nominal bonus yang diterima para penggawa La Furia Roja, julukan timnas Spanyol.
Ketika memenangkan Euro 2008, setiap pemain Spanyol mendapat bonus EUR 214 ribu atau sekitar Rp 3,2 miliar. Jumlah itu melonjak tiga kali lipat ketika mereka menjadi kampiun Piala Dunia 2010. Yakni, EUR 600 ribu (sekitar Rp 8,9 miliar). Nah, saat menjadi kampiun Euro 2012, setiap pemain Spanyol membawa pulang bonus EUR 300 ribu (sekitar Rp 4,4 miliar).
Namun, mereka kembali dihujat saat gagal mempertahankan gelar pada Piala Dunia 2014. Padahal, Casillas sebagai kapten dan Xavi Hernandez yang menjadi wakil menyetujui insentif EUR 720 ribu (sekitar Rp 10,8 miliar) jika mereka kembali mengangkat piala.
Banyak pihak yang kecewa dengan kabar tersebut. Sebab, timnas dianggap tidak peka dengan situasi ekonomi yang menjerat Spanyol. Sejak diguncang krisis finansial pada 2008, tingkat pengangguran di Spanyol mencapai 24,4 persen. Separo di antaranya merupakan pemuda yang berusia di bawah 25 tahun.
”Ini brutal!” komentar seorang penjual makanan asal Madrid Juan Burgos. ”Ketika setiap orang berjuang setengah mati, bonus semacam itu tidak layak dengan realitas semacam ini,” katanya seperti dilansir
Polemik menular ke dunia politik. Partai Sosialis yang merupakan oposisi pemerintah mengatakan bahwa Spanyol kini sekaya Jerman ka- rena mampu memberikan bonus sebesar itu. Padahal, para pema i n Jerman ” ha - nya” menerima EUR 300 ribu (Rp 4,4 miliar) ketika meraih gelar juara Piala Dunia 2014. (apu/c7/ ca)