Banyak Server Bermasalah
UNBK Ditunda Sesi Berikutnya
SURABAYA – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) hari pertama di Surabaya kemarin (4/4) secara umum berlangsung lancar. Hanya ada beberapa sekolah yang terkendala. Padahal, saat uji coba atau geladi bersih tidak ada gangguan. Namun, ketika hari H, justru banyak kasus yang terjadi.
Desy Dwi Pitaloka tampak sedang berfokus mengerjakan soal mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia dalam UNBK pada Senin lalu
Tiba-tiba, setelah 60 menit pertama, aplikasi soal UNBK tidak dapat digunakan. Padahal, dia sudah menyelesaikan 20 soal UNBK tersebut. ’’ Ya, saya sempat panik, tiba-tiba saja tidak dapat melanjutkan mengerjakan soal,’’ ucap siswa kelas XII SMA Ta’miriyah tersebut.
Dia tidak sendirian. Sebanyak 25 siswa temannya dalam satu kelas mengalami hal serupa. ’’Semuanya satu kelas, aplikasinya tidak dapat dilanjutkan,’’ katanya. Setelah itu, siswa XII IPS tersebut langsung melapor kepada proctor dan teknisi di ruang ujian. ’’ Ternyata, setelah diketahui, server di kelas restart ulang,’’ ungkap Desy.
Begitu pun yang dialami Yanuar Arif. ’’Saya sudah hampir selesai, mau cek ulang,’’ kata Yanuar. Namun, layar komputernya memunculkan peringatan server sedang restart ulang. ’’ Jadi, saya tidak bisa melanjutkan,’’ jelasnya. ’’ Ya sempat tegang, tapi saya tidak sendirian yang mengalami,’’ tambah Yanuar.
Teknisi SMA Ta’miriyah Mochammad Marzuq menjelaskan, dalam sekelas siswa tidak dapat melanjutkan untuk mengerjakan soal bahasa Indonesia karena server lokal sekolah mengalami restart ulang. Beberapa siswa tidak melakukan aktivasi saat mengerjakan soal UNBK. ’’Mereka tidak menggerakkan mouse dalam waktu lama,’’ terangnya.
Keadaan beberapa siswa tidak melakukan aktivasi itu menular ke server lokal. Akhirnya, salah satu server SMA Ta’miriyah harus restart ulang. ’’Kami langsung memberikan laporan ke posko dinas (Dispendik Surabaya, Red),’’ papar Marzuq.
Dia menuturkan, langkah pertama yang dilakukan adalah menenangkan siswa. ’’Jangan sampai siswa panik dulu,’’ tuturnya. Satu kali restart ulang gagal. Marzuq dan tim mengulangi kembali. ’’Yang kedua akhirnya berhasil. Server konek lagi,’’ lanjut Marzuq.
Setelah 20 menit, akhirnya server kembali berfungsi. ’’Saat itu siswa memang berhenti mengerjakan. Sementara kami memperbaiki server,’’ jelasnya. Namun, setelah server berfungsi, siswa dapat menyelesaikan pengerjaan soal UNBK. Menurut dia, kendala tersebut tidak membuat siswa harus mengulang untuk mengerjakan soal dari awal. ’’Jawaban siswa tidak hilang. Mereka dapat melanjutkan dari soal sebelumnya,’’ terangnya.
Begitu juga waktu pengerjaan. ’’Waktu juga melanjutkan dari sebelum restart ulang,’’ kata Marzuq. Dengan begitu, jadwal sesi pertama molor selama 20 menit dari seharusnya berakhir pada pukul 09.30 menjadi pukul 09.50.
Masalah server juga dialami SMK Ipiems. Kepala SMK Ipiems Akhmad Fauzi menyatakan bahwa sekolahnya mengalami kendala di CNB server. ’’Perangkat itu terbakar,’’ tuturnya. Masalah tersebut baru teratasi setelah 15 menit. ’’Namun, karena kerusakan itu, ujian tak bisa langsung dimulai kembali. Harus ada koordinasi dengan pusat (sinkronisasi ulang),’’ tambahnya. Akhirnya, diputuskan ada sesi berikutnya.
Fauzi menyebutkan, SMK Ipiems hanya menerapkan dua sesi. ’’Beruntung, kami hanya menggunakan dua sesi. Ruang yang trouble kami pindah di sesi kedua. Sementara satu ruang harus mengalah dan ditempatkan pada sesi ketiga,’’ jelasnya.
Tahun ini jumlah peserta yang ikut UNBK di SMK Ipiems mencapai 184 siswa. PC-nya berjumlah 184. ’’Kami bagi menjadi tiga ruang ujian,’’ ujarnya.
SMK dr Soetomo mengalami kondisi serupa. Lantaran server yang tidak bisa terkoneksi dengan pusat, siswa tidak dapat menerima soal ujian. ’’Kami mengalami kendala pada satu server,’’ ungkap Juliantono Hadi, kepala sekolah tersebut.
Dia menambahkan, 26 siswa terpaksa menunda ujian pada sesi ketiga. ’’Kami mempunyai lima ruang ujian dan satu ruang cadangan,’’ terangnya. Pihak sekolah sudah memberi tahu siswa untuk tetap tenang. ’’Sudah kami beri tahu tentang masalah teknis server,’’ tegas dia.
Juliantono sempat mengutarakan untuk menambah sesi menjadi empat. Tetapi, usul tersebut tidak memungkinkan diwujudkan. ’’Kalau pakai empat sesi, siswa baru selesai hingga magrib dan tidak diizinkan pusat,’’ ungkapnya.
Berdasar pantauan Jawa Pos, beberapa guru sibuk mengangkat dan memasang komputer dalam satu ruang cadangan. ’’Kami kekurangan PC,’’ ucap Juliantono. Jumlah PC di ruang cadangan hanya 10 unit. Artinya, dibutuhkan 16 PC lagi untuk mencukupi kebutuhan peserta. ’’ Kami mencari pinjaman dari sekolahsekolah terdekat dan sudah terpenuhi,’’ jelasnya.
Juliantono mengungkapkan, selama UNBK, sekolahnya baru kali pertama mengalami kondisi tersebut. ’’Tahun lalu kami menyelenggarakan UNBK,’’ terang dia.
Salah seorang siswa, Della Amelia, khawatir dengan kondisi tersebut. ’’ Takut juga nanti terjadi apa-apa pada nilai kami,’’ kata Della. Mundurnya jadwal ujian itu, menurut dia, juga makin menambah bebannya. Della memaparkan, semula waktu awal ujian tadi dirinya memasukkan password dan username. Lantas, muncul pemberitahuan mengenai server yang tidak terkoneksi. Padahl, dia belum menerima soal. ’’Imbauannya, server sedang bermasalah dan ujian harus diundur,’’ terangnya.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Reni Astuti yang menilik sekolah SMK dr Soetomo saat UNBK berlangsung menyatakan, perlu ada aturan yang jelas. ’’Khususnya untuk SOP mengenai teknis penggunaan server cadangan,’’ tuturnya. Reni menilai kurangnya koordinasi mengakibatkan sekolah bingung untuk mengambil keputusan. ’’Harus koordinasi dengan dispendik kota dan pusat. Jadi, terlalu lama,’’ jelasnya.
Keputusan itu harus segera dikoordinasikan agar siswa merasa tidak terbebani dengan kondisi tersebut. ’’Mereka yang mengalami kendala ini harus menunggu ujian mundur. Selain melelahkan, jelas menambah beban mereka,’’ terangnya.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya turut mengalami kendala yang sama terkait dengan server. Sarah Dewi Masitoh, salah seorang siswi kelas XII, bingung saat laptop yang digunakannya tiba-tiba mati di tengah jalan. ’’Sempat deg-degan karena tibatiba laptop mati. Loading- nya untuk beralih ke soal lain juga lama,’’ papar Sarah.
Dia menyebutkan, server yang error itu terjadi hingga tiga kali. Namun, insiden itu tidak memengaruhi pengerjaan soal. Sarah bersama 30 teman sekelasnya tetap melanjutkan mengerjakan soal. ’’Kami diminta memasukkan token masing-masing. Untungnya, soal terakhir yang dikerjakan tidak hilang,’’ ungkap Sarah. Dia mengakui bahwa pengerjaan ujian dengan kertas lebih nyaman ketimbang dengan komputer. ’’Dengan kertas, lebih nyaman karena minim kendala. Apalagi, ini baru pertama ujian pakai laptop,’’ paparnya.
Proctor MAN Surabaya Sayudi menyatakan, kendala yang dialami hampir mirip saat simulasi beberapa waktu lalu. ’’ Tiba-tiba server putus. Jadi, saat login di tengah-tengah, komputer mati,’’ tutur Sayudi.
Menurut dia, server putus tersebut disebabkan kondisi laptop yang sleep. ’’Kalau didiamkan agak lama, biasanya laptop mati dalam keadaan sementara sehingga jaringan ikut mati,’’ paparnya. Untuk mengatasinya, Sayudi beserta pihaknya melakukan pengaktifan kembali pada virtual hard disk (VHD). ’’Fungsinya, menyimpan soal siswa agar tidak hilang. Jadi, mereka tetap bisa melanjutkan soal tanpa mengulang,’’ ujar guru bahasa Indonesia tersebut. Untuk mengantisipasi hal buruk lain, Sayudi dan pihaknya juga menyediakan laptop cadangan. ’’Setiap kelas kami sediakan 3–4 laptop,’’ tuturnya.
Tercatat, ada 205 siswa kelas XII di MAN yang mengikuti UNBK tahun ini. Mereka terbagi menjadi tiga sesi. ’’Setiap kelas diisi 33–36 siswa,’’ ungkap Sayudi. Selain itu, MAN menyediakan ruang lab komputer yang dilengkapi 10 komputer. ’’Tetapi, hanya digunakan sebagai cadangan. Ujian utama pakai laptop siswa,’’ tegasnya.
Menanggapi berbagai masalah server tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan mengakui bahwa terjadi kendala di beberapa sekolah dalam pelaksanaan UNBK hari pertama kemarin. ’’Namun, setelah diperbaiki dalam hari ini juga, siswa tetap dapat mengikuti UNBK,’’ ungkap Ikhsan. Dia menambahkan bahwa kendala yang dialami di beberapa sekolah itu disebabkan proctor yang grogi. ’’Namanya juga baru pertama melaksanakan. Ada kendala teknis yang terjadi,’’ kata mantan kepala Bapemas dan KB Surabaya tersebut.
Dia menerangkan, sekolah yang mengalami kendala secepatnya memberikan laporan ke posko UNBK. Dengan begitu, sekolah dapat memperoleh bantuan penanganan. ’’Sekolah yang mendapatkan kendala langsung dimasukkan dalam grup Rumah Solusi. Di sana informasinya lebih terperinci,’’ papar Ikhsan.
Salah satu kendala dialami SMK dr Soetomo. Ikhsan mengungkapkan, sebelum pelaksanaan sesi pertama UNBK, salah satu server di SMK dr Soetomo mengalami kendala. ’’Lisensi tidak terbaca dipusat,’’ katanya.
Setelah mendapatkan kabar tersebut, tim langsung diturunkan ke lapangan untuk memberikan bantuan. ’’Ini dapat disebabkan virus dan beberapa kesalahan teknis,’’ ujarnya. Padahal, pelaksanaan tiga kali simulasi UNBK sebelumnya berjalan lancar. (bri/elo/ara/c14/end)