Prajurit Pasukan Katak Berlompatan dari Udara
SIDOARJO – Kemampuan 21 siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI-AL (Dikkopaska Kobangdikal) diuji. Para personel sekolah pasukan katak angkatan ke-39 itu kemarin (4/4) menjalani praktik keparaan. Latihan udara dalam bentuk terjun statis tempur dari pesawat angkut militer Cassa-212 Skuadron 600 Wing Udara-1 Lanudal Juanda dilanjutkan terjun freefall
Tantangan mereka adalah penda ratan tepat di selter helikopter Skuadron 400 Lanudal Juanda. ”Latihan fase udara dalam Dikkopaska ini membekali kemampuan infiltrasi melalui media udara menuju sasaran guna mendukung tugas operasi nanti di Satuan Kopaska Armada,” tegas Komandan Sekolah Kopaska Kobandikal Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari yang memimpin langsung kegiatan latihan seharihari. Praktik keparaan dijadwalkan berlangsung sebulan.
Ponco menjelaskan, praktik keparaan melengkapi kemampuan khusus prajurit matra laut. Selain andal di laut dan darat, calon pasukan, khususnya pelaut TNIAL, digembleng melewati media udara. Dengan kelihaian menyusup melalui udara, kemampuan siswa yang bakal mengenakan brevet manusia katak itu diharapkan semakin komplet. Kemampuan infiltrasi maupun eksfiltrasi menuju atau keluar dari daerah musuh harus dilakukan melalui tiga media: Laut, darat, dan udara.
Pendiri komunitas selam Frogdive itu menjelaskan, sebagai calon pasukan katak yang biasa bertugas di perairan, mereka dituntut punya banyak keahlian. Di antaranya, kemampuan menembak di atas rata-rata tentara pada umumnya, pendaratan pantai, dan pertempuran hutan. Kemudian, penanggulangan aksi kejahatan di laut hingga terjun malam. ”Sesuai dengan moto kami, Tan Hana Wighna Tan Sirna. Tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi,” ujarnya.
Berbagai penugasan khusus diemban alumni satuan di bawah Pusat Pendidikan Khusus Kobang- dikal. Mulai kampanye militer pembebasan Irian Barat sebagaimana sejarah awal Kopaska berdiri hingga pembebasan sandera awak MV Sinar Kudus dari perompak Somalia pada medio Maret 2011. Para lulusan pendidikan sekolah di Ujung itu juga tengah dikerahkan ke perairan Mindanao Selatan, Filipima. Mereka disiagakan untuk menghadapi kelompok teroris Abu Sayyaf.
Ponco menambahkan, kemampuan terjun freefall akan diperdalam lagi. Kemudian, latihan tersebut dikombinasi dengan materi maritime interdiction operation. Pendalaman latihan dilakukan agar Satkopaska yang baru merayakan hari jadi ke-54 pada 31 Maret lalu mampu menjangkau kapal-kapal yang berlayar di tengah samudra. ”Sasaran operasi bisa juga di lokasi pengeboran minyak lepas pantai,” kata Ponco. (sep/c6/dos)