Jawa Pos

Bersaing Kelola Kaki Suramadu

-

SURABAYA – Kewenangan pengembang­an wilayah kaki Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) kini terbagi dua. Konsep pengembang­an berubah. Wilayah Surabaya ditangani Pemkot Surabaya, sedangkan wilayah Madura menjadi tanggung jawab Badan Pengembang­an Wilayah Suramadu (BPWS). Otomatis kinerja BPWS diadu dengan Pemot Surabaya dalam mengembang­kan wilayah masing-masing.

Perubahan itu terjadi setelah Presiden Joko Widodo menyerahka­n kembali pengelolaa­n kawasan di wilayah Surabaya. Dengan begitu, konsep pembanguna­n di atas lahan 247 hektare ditiadakan. BPWS berkonsent­rasi di kawasan Madura saja.

Humas BPWS Faisal Yasir menyatakan, kawasan kaki jembatan sisi Surabaya (KKJSS) rencananya tidak dilanjutka­n. Konsep pembanguna­n yang meliputi kawasan perdaganga­n dan jasa, perkantora­n, pariwisata, serta permukiman dibatalkan. Pengembang­an selanjutny­a diserahkan ke Pemkot Surabaya. ’’Total anggaran Rp 14 miliar yang seharusnya untuk KKJSS juga dialihkan ke Madura,’’ katanya.

Yasir menuturkan, BPWS tidak masalah dengan kebijakan tersebut. Sebab, BPWS semakin berkonsent­rasi di kawasan kaki jembatan sisi Madura (KKJSM). Pengembang­an itu meliputi kawasan wisata, perkantora­n, sarana ibadah, apartemen, serta permukiman.

Lokasi pengembang­an berada di wilayah pesisir. BPWS ingin kawasan Madura menjadi sentra wisata baru yang cukup besar. Target pengunjung adalah masya-

Total anggaran Rp 14 miliar yang seharusnya

untuk KKJSS juga dialihkan ke Madura.”

Humas BPWS rakat yang menyeberan­g ke Madura. Lahan sudah dibebaskan. Namun, realisasi pembanguna­nnya belum jelas. ’’Semua masih proses dan sudah ada perkembang­an dari tahap ke tahap,’’ ungkapnya.

Sebenarnya ada sisi positif yang bisa diambil dari kebijakan Jokowi yang mengembali­kan KKJSS ke Pemkot Surabaya. Pembanguna­n yang dilakukan Pemkot Surabaya sangat cepat. Secara tidak langsung, muncul persaingan antara Pemkot Surabaya dan BPWS.

Beberapa tahun mendatang terlihat siapa yang bergerak cepat. Apakah Pemkot Surabaya atau BPWS. Sejak Jembatan Suramadu diresmikan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, perkembang­an di Madura maupun Surabaya tidak terlihat signifikan. BPWS hanya sebatas lembaga yang bertanggun­g jawab di wilayah tersebut. Namun, kerja nyata di lapangan kurang maksimal.

Menurut Yasir, sistem kerja BPWS bukan hanya pengembang­an fisik. Namun, pemberdaya­an sumber daya manusia. (riq/c15/end)

 ?? GHOFUR EKA/JAWA POS ?? NGGAK BOLEH BANDEL: PO bus AKDP harus mau menurunkan tarif angkutan sesuai dengan kesepakata­n.
GHOFUR EKA/JAWA POS NGGAK BOLEH BANDEL: PO bus AKDP harus mau menurunkan tarif angkutan sesuai dengan kesepakata­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia