Pangkas Separo Waktu Produksi
SURABAYA – Industri galangan kapal dalam visi poros maritim dunia pemerintahan Joko Widodo menaruh harapan pada kota ini. Dari Kota Pahlawan, PT PAL Indonesia yang dipercaya membuat kapal perang multifungsi Angkatan Laut Filipina, strategic sealift vessel (SSV), sedang mengebut penyelesaian dua kapal.
Proyek salah satu perusahaan pelat merah di Ujung itu kemarin (4/4) mendapat perhatian khusus dari Bambang Haryo, anggota Komisi VI DPR daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo. ’’Tiga kali masa reses saya dalam tiga tahun ini ke PT PAL, kinerjanya signifikan,’’ puji Bambang Haryo.
Selain menggarap kapal niaga maupun komersial, perusahaan pelat merah itu mendapat order kapal perang atas permukaan dari Kementerian Pertahanan Filipina dan Kemenhan RI. Tinggal kapal selam yang infrastruktur pembangunannya rampung Desember 2016.
Persiapan kerja sama itu memang sempat terhambat, lanjut dia, karena penyertaan modal negara (PMN) molor. Mantan pimpinan salah satu perusahaan pelayaran tersebut tetap mengapresiasi agar PT PAL bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Di tempat yang sama, Dirut PT PAL M. Firmansyah Arifin menyatakan tertantang menyelesaikan SSV Filipina lebih cepat daripada target yang dipatok. Belajar dari pengalaman produksi landing platform dock KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh sekitar empat tahun, nanti pengerjaan bisa dipangkas menjadi dua tahun. ’’Menhan Filipina akan memesan lagi kalau kapal yang sekarang bisa on schedule. Target saya bisa selesai lebih cepat,’’’ katanya. (sep/c7/end)