Hanya Dua Siswa Tidak Ikut Unas
SIDOARJO – Pelaksanaan ujian nasional (unas) jenjang SMA pada hari pertama kemarin (4/4) relatif lancar. Baik ujian nasional berbasis kertas dan pensil maupun ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Di antara total 25.063 peserta unas, hanya ada dua siswa yang absen lantaran sakit.
Untuk memastikan kelancaran unas itu, Bupati Saiful Ilah dan Wabup Nur Ahmad Syaifudin melakukan inspeksi ke beberapa sekolah. Yakni, SMK Senopati, SMA Senopati, MA Nurul Huda, dan SMAN 1 Gedangan. Bersama rombongan, tampak pula Kepala Dinas Pendidikan Mustain Baladan, Kepala Kemenag Achmad Rofi’i, dan Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Usman.
Saiful menyatakan, dari hasil sidak dan laporan, unas berlangsung lancar. Tidak ada kendala yang berarti. ’’Saya tanyakan kepada kepala sekolah, tidak ada kendala pada hari pertama,’’ ungkapnya.
Begitu pula saat meninjau pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) alias computer based
(CBT) di SMK Senopati
Saiful menyatakan, siswa lebih mudah mengerjakan dengan menggunakan komputer. ’’Kalau yang manual, kan harus mengarsir di lembar jawaban komputer (LJK),’’ tambahnya.
Mustain menambahkan, tahun ini Kabupaten Sidoarjo memang baru kali pertama melaksanakan UNBK. Total ada 32 sekolah yang melaksanakan UNBK. Perinciannya, 5 SMP, 6 SMA, dan 21 SMK.
UNBK di seluruh sekolah itu juga berjalan lancar. Meski sekolah harus meminjam sebagian sarana-prasarana seperti laptop milik orang tua murid, pelaksanaan UNBK terbilang sukses. ’’Belum ada laporan soal kendala. Semua lancar,’’ tegasnya.
UNBK pun dilangsungkan dalam 2–3 sesi. Hal itu bergantung fasilitas komputer sekolah dan jumlah siswa. Misalnya, di SMK Senopati, UNBK dilakukan dalam tiga sesi. Berbeda dengan di SMK Antartika 2 yang hanya dilakukan dalam dua sesi. ’’Tahun ini kami akan mengajukan anggaran pengadaan komputer melalui perubahan anggaran keuangan (PAK),’’ ujarnya.
Saat ini kebutuhan komputer di Sidoarjo sudah mencapai 30 persen. Tahun depan dispendik berharap fasilitas komputer bisa mencapai 60 persen. Dengan begitu, tahun depan sekolah penyelenggara UNBK bisa bertambah. ’’Pasti nanti diperluas. Kami sudah rencanakan itu,’’ jelas Tirto Adi, kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dispendik Sidoarjo.
Dia mengungkapkan, pada hari pertama pelaksanaan unas, ada dua siswa yang tidak mengikuti ujian lantaran sakit. Mereka berasal dari SMA Taman dan MA Islamiyah Tanggulangin. Mereka belum bisa dipaksa untuk mengerjakan soal.
’’Awalnya, ketua subrayon sudah menyiapkan pengawas untuk pelaksanaan unas di rumah dan RS Mitra Keluarga. Tetapi, kondisinya masih tidak memungkinkan,’’ katanya. (ayu/c5/hud)