Jawa Pos

PKB Gerah Kemendes Jadi Incaran Parpol Lain

Jokowi dan JK Bertemu Bahas Reshuffle Kabinet

-

JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang sore ini tiba di Jakarta dari lawatannya ke Amerika Serikat (AS) bakal langsung bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hari ini Jokowi juga balik dari kunjungann­ya ke Papua Barat. Keduanya mungkin langsung membahas rencana kocok ulang kabinet. Partai politik (parpol) pendukung pemerintah pun mulai gerah atas kemungkina­n penguranga­n jatah kursi.

Daripada merebut kursi menteri partai lain, lebih baik merebut hati rakyat.”

HASTO KRISTIYANT­O

Sekjen PDIP

Rencana reshuffle makin kuat setelah kedatangan sejumlah ketua umum parpol ke istana

Sejumlah nama baru dikabarkan masuk bursa calon pembantu Jokowi untuk reshuffle kali ini. Beberapa di antaranya adalah Wamenkeu Mardiasmo dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.

Pakar politik Universita­s Paramadina Toto Sugiarto menyatakan, nama-nama yang beredar saat ini bisa berasal dari banyak sumber. Menurut dia, beredarnya namanama tersebut hanya spekulasi. ”Bahkan, kecenderun­gan dari karakter Jokowi, kalau namanama itu muncul, sangat mungkin tidak dipilih,” terangnya.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindar­i kesan disetir pihak luar. Sebab, Jokowi sebenarnya ingin menunjukka­n bahwa dirinya bisa memilih sendiri pembantuny­a. Karena itu, apabila namanama tersebut didorong lewat opini publik agar masuk, yang terjadi malah tidak diambil. ”Kalau memang mau ada orang yang masuk, seharusnya berikan kebebasan kepada Jokowi,” tuturnya.

Pengamat politik yang juga Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menambahka­n, melihat banyaknya nama yang beredar saat ini, Presiden Jokowi perlu diingatkan agar tidak terlalu mengakomod­asi menteri dari parpol. ”Jangan sampai reshuffle ini meminggirk­an menteri profesiona­l,” tuturnya.

Pihak istana belum berkomenta­r lebih jauh mengenai nama-nama baru yang bermuncula­n. Termasuk kapan tepatnya reshuffle kabinet diumumkan. Rencananya, besok (7/4) presiden menggelar rapat kabinet paripurna dengan mengundang seluruh menteri. Sehari kemudian, presiden dijadwalka­n mengumpulk­an para kepala daerah hasil pilkada serentak 2015 yang baru saja dilantik.

Sementara itu, keresahan terus muncul di kalangan partai koalisi. Sejumlah elite Partai Kebangkita­n Bangsa (PKB) misalnya. Partai yang kini menempatka­n tiga kadernya di kabinet tersebut terus menggulirk­an wacana tentang posisi Kementeria­n Desa, Pembanguna­n Daerah Tertinggal, dan Trans- migrasi (Kemendes PDTT) yang menjadi incaran sejumlah pihak. Termasuk dari parpol.

Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengungkap­kan, memang ada upaya yang kuat untuk menggeser PKB dari Kemendes PDTT. Dimulai dari mengorgani­sasi massa untuk melakukan aksi, membangun opini, hingga beberapa lagi lainnya. ” Tapi, kami yakin presiden akan arif dan senantiasa menghargai PKB,” kata Karding di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.

Menanggapi keluhan PKB tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyant­o tegas membantah anggapan bahwa partainya berusaha merebut kursi menteri desa. ”Itu sama sekali tidak benar. Karena itu menjadi sepenuhnya ranah presiden,” elaknya di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta, kemarin.

Karena itu, menurut Hasto, tidak ada manfaatnya berebut kursi dengan partai lain. ”Daripada merebut kursi menteri partai lain, lebih baik merebut hati rakyat,” tambahnya enteng. (owi/byu/dyn/c9/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia