Bocor Lagi, 174 Ribu Calon Mahasiswa Gagal Ujian
NEW DELHI – Ujian masuk perguruan tinggi di Negara Bagian Karnataka, India, kembali ditunda kemarin (5/4). Itu merupakan penundaan kali kedua dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Penyebab dua kali penundaan yang memantik amarah publik tersebut sama. Yakni, bocornya soal ujian kimia.
”Kami telah mengamankan tiga individu terkait bocornya soal ujian ini. Kini kami sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan lebih banyak orang,” terang Sonia Narang, direktur unit investigasi kriminal Kepolisian India. Salah seorang di antaranya, menurut dia, adalah asisten pribadi pejabat dinas kesehatan negara bagian (provinsi).
Seharusnya, sekitar 174.000 calon ma- hasiswa menjalani ujian kimia kemarin. Sebab, sepekan sebelumnya, ujian kimia dibatalkan beberapa jam menjelang waktu pelaksanaan. Tapi, mereka harus kembali kecewa karena lagi-lagi ujian ditunda. Panitia penyelenggara ujian masuk universitas lantas mengumumkan bahwa ujian kimia akan dilaksanakan pada 12 April.
Keputusan untuk kembali menunda ujian itu jelas membuat publik berang. Akhir pekan lalu, pasca penundaan kali pertama, sebagian besar peserta ujian dan orang tua siswa kelas XII di Kota Bangalore melampiaskan amarah ke kantor panitia penyelenggara ujian masuk perguruan tinggi. Mereka mendatangi kantor dan merusak benda-benda yang ada di sana.
Kebocoran soal itu, menurut pihak berwajib, diungkapkan sendiri oleh para peserta ujian. Sebagian mengaku mendapatkan tawaran soal mata ujian kimia. ”Tawaran itu mereka terima melalui WhatsApp. Soal-soal kimia itu dihargai masing-masing 1.000 rupee (sekitar Rp 198 ribu),” kata pejabat kepolisian setempat.
Selain tiga orang yang kini berada di kantor polisi, pemerintah setempat yakin ada lebih banyak pihak yang terlibat. Sejauh ini Dinas Pendidikan Karnataka telah memecat sedikitnya 40 pegawai yang terlibat dalam kasus tersebut. Meski kecurangan dan menyontek saat ujian merupakan hal yang sangat umum di India, aparat tetap menindak tegas para pelakunya. (AFP/hep/c6/ami)