Jawa Pos

Puncaki Voting Basketball Hall of Fame

-

HOUSTON – Tangan besar Shaquille O’Neal mengusap mata kanannya ketika tampil dalam acara bincang-bincang di ESPN kemarin. Mata itu terlihat berkaca-kaca. ’’Kalau aku boleh meminta sesuatu, aku ingin ayahku ada di sini,’’ ucapnya. Nama pemilik empat cincin juara NBA itu baru saja masuk Basketball Hall of Fame 2016.

’’ Ketika aku mulai bermain basket, hal pertama yangng dia katakan ke aku adalah, ’ Nak, aku bisa membuatmu menjadi se bagus Kareem (Abdul-Jabbar), Wilt (Chamberlai­n), dan Bill Russell. Aku bengong saja karena aku tidak kenal nama-namaa itu,’’ tutur Shaq – sapaan akrabnya– masih dengan mata menahan emosi.

Sosok yang dimaksud Shaq adalah Phillip Harrison, bapak tirinya. Harrison disebut Shaq sebagai pembimbing yang membentukn­ya dari remaja hingga punya nama besar seperti saat ini. Dia pun begitu menyayangk­an sang ayah meninggal pada 2013 sehingga tidak bisa menyaksika­n dirinya meraih titel yang banyak diimpikan para pemain besar tersebut. ’’Gelar ini untuk dia,’’ ucap Shaq.

Masuk jajaran pemain yang meraih anugerah Naismith Memorial Basketball Hall of Fame adalah impian tertinggi semua bintang basket. Selain Shaq, ada nama mantan bintang Philadelph­ia 76ers Allen Iverson. Keduanya diumumkan memimpin dalam voting pemilihan peraih anugerah tersebut.

Nama-nama lain yang terpilih dalam daftar Hall of Fame tahun ini mantan bintang WNBA Sheryl Swoopes, mantan bintang Houston Rockets Yao Ming, dan owner Chicago Bulls Jerry Reinsdorf. Upacara penganuger­ahan dilaksanak­an 9 September mendatang di Springfiel­d, Massachuse­tts.

Shaq menanggapi terpilihny­a dirinya dengan penuh rasa syukur dan haru. Reaksi Iverson beda lagi. Dia tidak bisa menyembuny­ikan kegelianny­a kalau mengingat apa yang diucapkann­ya dalam konferensi pers pada 2002. Saat itu dia mengatakan ’’ We talkin’ about practice’’ kira-kira 20 kali.

Alhasil, hingga kini, semua terkenang konferensi pers lucu itu. ’’Aku sudah masuk Hall of Fame. Aku bisa pergi ke restoran atau ke mana saja hari ini dan orang akan tetap bilang: Practice? We talkin’ about practice,’’ katanya, lantas tertawa sebagaiman­a dikutip situs resmi NBA. ’’ Ya ampun, aku ini anggota Hall of Fame dan yang kalian ingat cuma aku yang ngomel soal practice,’’ lanjut Al, sapaan Iverson, masih dengan sisa tawa.

O’Neal dan Iverson merupakan figur sentral NBA pada masa 1900an hingga 2000-an. Bukan hanya di lapangan, keduanya juga berpengaru­h besar dan menjadi fenomena tersendiri bagi para pencinta basket di seluruh dunia. Di lapangan, O’Neal yang berkarir di NBA selama 19 musim (1992–2011) begitu mencolok sebagai seorang center. Dengan postur menjulang 216 cm dan berat 147 kg, dia adalah fenomena yang t tidak bisa dihentikan di

Sepanjang karir dia punya catatan 23,7 poin, 10,7 rebounds, dan 2,3 blok per game. Dia tercatat sebagai top scorer NBA dua kali (1995 dan 2000). Plus rentetan gelar individu lain, misalnya MVP NBA (2000) dan MVP Final (2000, 2001, dan 2002).

Jangan lupa, Shaq mengoleksi empat cincin juara NBA. Tiga kali dia memperoleh­nya bersama Los Angeles Lakers (2000, 2001, 2002) dan sekali bersama Miami Heat (2006).

Sementara itu, siapa yang bisa melupakan aksi nyentrik Iverson sepanjang 14 musim karirnya di NBA (1996-2011). Gerakan yang cepat, sulit ditebak, selalu menjadi hiburan. Dia juga yang menjadi trendsette­r gaya hip- hop di lapangan, misalnya rambut dan tato yang kini jamak dilihat pada para pemain NBA.

Sepanjang karir dia membukukan 26,7 poin dan 6,2 assist per game. Meski tidak pernah merebut cincin juara, Iverson terpilih sebagai MVP NBA pada 2001. Dia juga sebelas kali masuk skuad elite NBA All-Star.

Iverson terpilih dalam pick pertama Draft NBA 1996 oleh Sixers. Performa puncak Iverson juga dicapai saat berkostum tim tersebut (1996–2006). Selepas dari Sixers, Iverson sempat berpindah-pindah klub, antara lain ke Denver Nuggets, Detroit Pistons, dan hijrah ke liga basket Turki bersama Besiktas.

’’Sering aku katakan, aku merasa pres tasi terbaik yang pernah aku raih adalah masuk draft NBA. Entah itu di urutan pertama atau ke se ratus,’’ ucap Iverson kepada Associated Press. ’’ Tapi, kini aku merasa gelar yang aku dapat kali ini benar- benar yang terbaik. Aku tidak menyangka semua orang masih berdiri di belakangku dan men dukungku,’’ tambah pria 40 ta hun itu. ( irr/ c4/ na)

 ??  ?? paint area.
big man
paint area. big man

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia