Jawa Pos

Karena Listrik, Hari Ini PDAM Mampet

-

SURABAYA – Hari ini bakal ada ribuan warga Surabaya yang tidak bisa menikmati aliran air PDAM dengan lancar. Ada perbaikan listrik di instalasi pengolahan air minum (IPAM) Ngagel I dan II. Gara-gara perbaikan listrik itu, IPAM tidak bisa berfungsi dengan baik.

IPAM Ngagel I akan mati pukul 09.00–12.00, sedangkan IPAM Ngagel II mati pukul 11.00–14.00. Pada jamjam tersebut, air tidak mengalir sama sekali. Total, ada sekitar 25 ribu pelanggan yang terdampak.

Yang terdampak pemadaman IPAM I adalah Surabaya Selatan, yakni Ketintang, Gayungsari, Wonokromo, Sidosermo, Bendul- merisi, dan Kalidami. Di Surabaya Tengah yang terdampak ialah Ngagel, Pucang, Gubeng Kertajaya, Airlangga, Dharmawang­sa, Karangmenj­angan, Jolotundo, Gresikan, Ploso, Rangkah, Putro Agung, dan RSUD dr Soetomo. Untuk kawasan Surabaya Utara, yang terdampak adalah Kenjeran dan sekitarnya.

Matinya IPAM II akan berdampak besar pada kawasan Surabaya Selatan. Antara lain, Ketintang, Ngagel, Bratang Gubeng Kertajaya, dan Bendul Merisi. Beberapa rumah sakit juga akan kena imbas aliran air itu. Yakni, RSAL dr Ramelan, RS Islam Jemursari, RS Siloam, RKZ, dan RS Adihusada

Kawasan di sekitar kantor Pemkot Surabaya juga terdampak pemadaman tersebut. Antara lain, Jalan Wijaya Kusuma, Wali Kota Mustajab, Basuki Rahmat, Gubernur Suryo, dan Taman Surya, Jimerto.

Sayangnya, ganguan aliran air itu belum diketahui banyak orang. Mereka pun tidak mempunyai persiapan khusus untuk menampung air. Misalnya, yang dituturkan Santoso, warga yang tinggal di Sidosermo VI. Dia mengaku baru tahu bahwa ada gangguan aliran air itu saat ditanya Jawa Pos. Dia menyebutka­n, belum ada pemberitah­uan sama sekali hingga kemarin sore (5/4). ”Wah baru tahu dari sampeyan. Kalau begitu, saya harus siap-siap,” kata Santoso.

Dia menuturkan, air hanya mengalir pada pukul 20.00–16.00. Air yang mengalir itu pun tidak begitu lancar. ”Anggota keluarga saya banyak. Jadi, kalau mengandalk­an air dari PDAM saja, tidak cukup,” katanya. Dia pun memutuskan menggunaka­n air sumur sehingga merasa cukup terbantu. Sebab, debit airnya juga cukup bagus.

”Memang ada perbaikan instalasi listrik berupa cubicle. Itu semacam sekering,” ujar Humas PDAM Surya Sembada Ari Bimo Sakti. Dampaknya memang akan langsung dirasakan warga. Misalnya, debit yang kecil sampai tidak mengalir sama sekali.

Dia menuturkan bahwa Ngagel sebenarnya mempunyai tiga IPAM. Untuk IPAM III, tidak ada masalah. ”Sebenarnya juga ada genset. Tapi, daya listrik untuk IPAM itu gede sekali,” terangnya.

Bimo menyatakan, air diperkirak­an tidak mengalir sekitar empat jam. Itu bergantung cepat tidaknya perbaikan instalasi listrik yang dilakukan PLN. ”Tapi, kalau sudah dijadwalka­n begini, biasanya lebih cepat. Lihat saja nanti,” ungkapnya.

Dia menyebutka­n, memang ada sekitar 25 ribu pelanggan yang terdampak. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 538 ribu total pelanggan PDAM. Sejauh ini, PDAM memang tidak bisa secara langsung memberitah­u seluruh pelanggan yang terdampak. Tetapi, pengumuman bahwa ada perbaikan instalasi listrik yang berdampak pada IPAM itu sudah diupayakan dengan maksimal. ”Lewat media, website, serta medsos,” jelasnya. (jun/c20/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia