Jawa Pos

Halau dengan Strategi Sterilisas­i Suramadu

-

SURABAYA – Jalan Kedung Cowek yang menjadi akses ke Jembatan Suramadu pernah menjadi surga bagi para pembalap liar pada medio 2011–2013. Namun, pada 2014 Polres Perak beserta jajaran terus menggencar­kan razia di jalanan sepanjang 6 kilometer itu. Hasilnya sedikit demi sedikit terlihat hingga kini. Tidak pernah ada lagi aksi kebut-kebutan.

Padahal, kawasan sekitar Jembatan Suramadu menjadi tempat nongkrong para remaja Kota Surabaya

Keberhasil­an mensterilk­an Suramadu pada dasarnya merupakan konsistens­i razia. ’’Setiap Sabtu dan Minggu dini hari ada petugas, baik yang berseragam maupun yang berpakaian preman, untuk patroli serta razia,’’ ujar mantan Kasatlanta­s Tanjung Perak yang saat itu bertugas AKP Bambang Sugiarto.

Bambang yang kini menjabat Kasatlanta­s Polres Kabupaten Probolingg­o tersebut menjelaska­n, razia yang dilakukan bukan hanya di titik-titik balapan di Suramadu. Melainkan juga di akses menuju titik balapan. Misalnya, di Jalan Kenjeran atau beberapa gang dekat JPO Kedung Cowek yang biasanya menjadi pintu masuk para pembalap.

’’Motor-motor itu berasal dari gang-gang kecil dekat Jalan Kedung Cowek. Mereka akan men- setting terlebih dahulu motornya di sana hingga siap digunakan untuk balapan di dekat Suramadu,’’ tambah Bambang.

Dalam razia di pintu masuk menuju titik balapan, petugas biasanya mendapat tangkapan motor-motor modifikasi yang lebih banyak. Kelasnya pun bermacamma­cam. Ada yang sport dengan kapasitas mesin 150 cc hingga motor matik. Meski demikian, Bambang beranggapa­n bahwa hukuman para pembalap liar tergolong ringan. Mereka hanya dikenai tilang karena kendaraann­ya tidak standar. Petugas tidak bisa menjerat pelaku lebih lanjut karena selalu tidak menemukan bukti praktik judi di setiap balapan.

Sementara itu, Kanitreskr­im Polsek Krembangan AKP Nafan yang kerap memantau situasi Jalan Margomulyo menjelaska­n, pelaku balap liar tidak hanya berasal dari Surabaya. Melainkan juga dari Gresik, Sidoarjo, maupun Madura. ’’Kalau di wilayah kami, razia akan diperketat di jalan perbatasan Surabaya–Gresik seperti Osowilango­n dan Greges Timur,’’ jelas Nafan.

Nafan menilai balap liar akan sulit hilang selama remaja tidak mendapatka­n tempat untuk menyalurka­n hobi. Sirkuit balap resmi bisa sedikit membantu mengurangi praktik balap liar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia