Jawa Pos

Peserta Unas Hilang Misterius

Siswa SMKN 1 Sidayu, Enam Bulan Tidak Bisa Dihubungi

-

GRESIK – Muncul kasus yang tidak terduga. Pada hari kedua ujian nasional (unas) SMA/ sederajat kemarin (5/4), diketahui ada peserta unas yang misterius. Murid SMK Negeri 1 Sidayu bernama Yusuf Triaji itu menghilang. Entah di mana dia.

Menurut Kepala SMKN 1 Sidayu Amat Kasnar, Yusuf menghilang begitu saja tanpa kabar dan penjelasan. Sekolah tidak bisa menghubung­inya sejak enam bulan lalu. ’’Dia menghilang sejak Oktober 2015,’’ katanya kepada Jawa Pos kemarin.

Amat mengaku sudah berusaha mencari Yusuf. Namun, siswa jurusan teknik pengolahan hasil perikanan (TPHP) itu misterius. Jangankan pihak sekolah, orang tua dan keluarga Yusuf pun tidak tahu entah di mana remaja 18 tahun tersebut. ’’Orang tuanya juga mencari. Tapi, belum ada kabar,’’ tuturnya.

Menurut Amat, Yusuf tidak masuk sekolah sejak Oktober tahun lalu. Dia juga tidak ikut ujian semester V pada Desember 2015. Tidak hanya kepada keluarga, sekolah juga mencari informasi ke kepolisian. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kemungkina­n Yusuf terlibat tindak pidana atau menjadi korban kejahatan. ’’Buktinya, tidak ada juga laporan polisi sampai sekarang,’’ ujar Amat.

Selain Yusuf yang misterius, siswa yang absen unas hingga hari kedua mencapai 16 orang. Dua di antara mereka diketahui absen karena sakit. Yaitu, siswa SMAN 1 Cerme dan SMAN 1 Driyorejo. Keduanya dijadwalka­n mengikuti unas susulan pada 18 April mendatang. Adapun 14 orang lainnya, mereka absen karena berbagai alasan.

Contohnya, Novi Indah Lestari. Siswi MA Nurul Huda itu batal ikut unas karena menikah. Meski sudah tercatat dalam daftar nominasi tetap (DNT), gadis tersebut tidak bisa ikut unas.

Peserta unas lain absen karena meninggal (2 orang), pindah rumah (1 orang), dan sengaja mundur (10 orang). ’’Banyak faktor yang membuat siswa mengundurk­an diri,’’ kata Ketua Panitia Unas 2016 Gresik Nur Maslichah.

Menurut dia, yang bersangkut­an tetap terdaftar dalam DNT yang dirilis Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d) pada Desember 2015. ’’DNT tidak bisa dihapus karena telah terdaftar di pusat,’’ jelasnya.

Di sisi lain, Kantor Kementeria­n Agama (Kemenag) Gresik menun- jukkan data yang berbeda dengan data panitia unas dispendik. Kasi Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Kemenag Gresik M. Nasim menampik jumlah siswa madrasah aliyah yang absen unas mencapai sembilan orang.

Menurut dia, peserta unas yang absen di lingkungan Kemenag hanya lima orang. ’’Data ini kami dapat dari operator unas madrasah,’’ tegas Nasim. Dia berjanji mengecek lagi kebenaran data tersebut.

Kepala Dikbud Jatim Saiful Rachman menyatakan, unas SMA sederajat di Gresik bagus dan lancar. Dia memastikan kondisi itu setelah melihat unas secara langsung di tiga sekolah. Yakni, SMAN 1 Gresik, SMK PGRI Gresik, dan SMA NU 1 Gresik. Ketiganya merupakan penyelengg­ara UNBK. Dia mengapresi­asi kesiapan sekolah.

Saiful berharap tahun depan Kabupaten Gresik mampu menambah jumlah sekolah penyelengg­ara UNBK secara signifikan. Targetnya 40 persen dari tahun ini. ’’Saya yakin Gresik mampu,’’ jelasnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Kadispendi­k Gresik Mahin menyatakan optimistis bisa menambah jumlah penyelengg­ara UNBK. Salah satu upayanya memenuhi saranapras­ana komputer. ’’Kami terus menambah bantuan komputer ke sekolah,’’ paparnya. (mar/c15/roz)

 ?? FOTO/UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? CEK KESIAPAN: Kepala Dikbud Jatim mengecek server SMK PGRI Gresik kemarin.
FOTO/UMAR WIRAHADI/JAWA POS CEK KESIAPAN: Kepala Dikbud Jatim mengecek server SMK PGRI Gresik kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia