Jawa Pos

RUU Tax Amnesty Tersendat

-

JAKARTA – Pembahasan RUU Pengampuna­n Pajak di DPR belum bisa berjalan mulus. Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR memutuskan untuk terlebih dulu melakukan rapat konsultasi dengan pemerintah sebagai inisiator rancangan undang-undang (RUU) tersebut. Khususnya menyangkut road map pengampuna­n pajak yang hendak dijalankan.

’’Apalagi saat ini terungkap dokumen Panama Papers,’’ kata Wakil Ketua DPR dari Gerindra Fadli Zon setelah rapat bamus di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin (6/4). Berdasar informasi yang dihimpun, ada enam fraksi yang setuju pembahasan dilanjutka­n setelah ada pembicaraa­n awal dengan pemerintah. Selain Gerindra, ada PKS, PDIP, PKB, PPP, dan Partai Demokrat.

’’Kalau Golkar tadi setuju (langsung lanjut, Red),’’ kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin. Selain Golkar, yang bersikap welcome adalah Nasdem, Hanura, dan PAN. RUU Pengampuna­n Pajak atau Tax Amnesty telah disepakati menjadi prioritas dalam masa sidang ini. Harapannya bisa selesai pada Mei mendatang.

Kemarin masa persidanga­n IV DPR resmi dibuka. Sejumlah target legislasi kembali dipatok. ’’DPR akan menyelesai­kan penyusunan 13 RUU dan melanjutka­n 15 RUU yang menjadi prioritas bersama dengan pemerintah,’’ kata Ketua DPR Ade Komarudin dalam pidato pembukaan masa sidang di paripurna.

Ade menambahka­n, DPR bersama pemerintah terus berkomitme­n untuk mempercepa­t pembahasan RUU yang menjadi prioritas 2016. Tentunya tanpa mengabaika­n kualitas sebagaiman­a harapan Presiden Joko Widodo.

’’Pimpinan DPR mengimbau pimpinan alat kelengkapa­n dan anggota dewan yang terlibat pembahasan RUU untuk tetap mempriorit­askan kualitas UU,’’ tegas politikus Golkar itu. (dyn/bay/c6/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia