Airnav Investasi Rp 2,2 T
SURABAYA – Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia merencanakan investasi Rp 2,2 triliun tahun ini. Sebagian besar digunakan untuk modernisasi peralatan.
Direktur Utama Airnav Bambang Tjahjono menyatakan, tiga peralatan yang akan dibeli adalah peralatan komunikasi, navigasi, dan surveillance. Modernisasi dilakukan Air Traffic Service Center (MATSC) di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Airnav sudah memperbarui Air Traffic Control System (ATCS) Top Sky seperti yang digunakan di Australia. ’’Menyusul pembaruan radar di JATSC. Targetnya, akhir tahun ini sudah menggunakan alat baru,’’ ujar Bambang kemarin (6/4).
Airnav juga menempatkan radar baru di Jogjakarta, Tanjung Pinang, dan Pekan Baru. Saat ini Tanjung Pinang memasuki tahap lelang untuk teknologi otomasi. Intinya, penggantian teknologi terhadap seluruh peralatan akan dilakukan. Termasuk instrumen landing system, yakni alat yang membantu pendaratan pesawat.
Airnav telah siap mengambil alih pengelolaan navigasi udara di Natuna yang saat ini dikendalikan Singapura dan selanjutnya dikontrol dari Cengkareng. ’’Sebelum itu, kami harus memperbarui peralatan, menambah sumber daya manusia, dan melakukan training. Target eksekusi kami adalah tiga tahun ke depan,’’ tambahnya.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo menyatakan, pengadaan peralatan baru semakin meningkatkan keselamatan penerbangan. Teknologi harus terus berkembang. (res/c5/noe)