Jawa Pos

Demi Fans, Sempat Melarang Media Liput Latihan

Duel melawan Timothy Bradley Sabtu nanti (9/4) menjadi pertarunga­n terakhir Manny Pacquiao. Bagaimana persiapan petinju berjuluk Pacman itu?

-

JAB, hook, jab, hook, uppercut.... Sudah lebih dari 15 menit pukulan Manny Pacquiao menghunjam ke punching pad yang dipegang sang pelatih Freddie Roach. Latihan keras itu dilakukan petinju asal Filipina tersebut di Wild Card Gym, Los Angeles. Keringat pun mengucur deras dari wajah dan tubuh petinju 37 tahun itu. Namun, tidak ada sedikit pun tanda-tanda kelelahan pada wajah Pacman. Dia terus mengulang gerakan tersebut sembari mendengus.

Tidak berapa lama, Roach mem- berikan aba-aba tanda berhenti. Pacman lantas beristirah­at dan meminum sebotol air mineral. Tatapan matanya masih beringas seakan ingin menghantam apa pun yang ada di hadapannya. Roach yang sudah 15 tahun menjadi pelatihnya mengungkap­kan, bahwa Pacman memang berlatih lebih keras kali ini. Dia tidak ingin kalah dalam pertarunga­nnya melawan Timothy Bradley di MGM Grand Las Vegas Sabtu nanti (9/4). Sebab, itu duel terakhir dia di ring

Netizen menganggap kemenangan Barca tak lepas dari ”bantuan” wasit Felix Brych.

Sebab, sebelum Torres diusir wasit asal Jerman tersebut, Atletico sempat unggul 1-0. Gol Atletico juga dilesakkan Torres. Tapi, Barcelona berhasil membalik keadaan di babak kedua. Luis Enrique dan pasukannya berganti memimpin 2-1 melalui gol Luis Suarez (63’ dan 74’).

” UEFAlona bukan sekadar konspirasi. Ini sudah menjadi organisasi resmi,” sindir akun yang menamakan dirinya Arsenal Cannon seperti dikutip 101Great Goals. ”Barcelona ka- lah, wasit turun membantu #uefalona,” sambung pemilik akun @Dukester_94.

Kemarahan juga diperlihat­kan Chief Executive Atletico Miguel Angel Gil Marin. Dia menuding adanya konspirasi untuk memuluskan tim-tim besar ke semifinal. ”Barca seharusnya tak perlu bantuan seperti ini,” kecam Marin kepada Football Espana. ”Hal-hal semacam ini membuat kita tak lagi percaya bahwa semua tim bisa bersaing dengan kondisi yang sama. Melihat kerja keras tim, mereka tak pantas menerima hasil seperti ini,” tandasnya.

Pemilik 52 persen saham di Atleti itu meminta UEFA bersikap fair. ”Kami ingin aturan yang sama diterapkan kepada semua tim. Jika Torres memang (layak) mendapat kartu merah, hal yang sama seharusnya diterapkan kepada Suarez,” ungkap Marin merujuk dua pelanggara­n yang dilakukan Suarez terhadap Juanfran dan Filipe Luis.

Meski kalah, peluang Atleti untuk lolos ke semifinal belum tertutup. Gabi dkk cukup mengantong­i kemenangan 1-0 pada laga kedua di Vicente Calderon pekan depan (13/4). Hal itulah yang membuat Diego Simeone tak terlalu meledak-ledak dalam memberikan pernyataan. Sebab, dia yakin betul skuad asuhannya bisa melibas si anak emas UEFA tersebut.

Apalagi, statistik Opta menuliskan, dalam delapan musim kompetisi Eropa yang diikuti Atletico, Gabi dkk bisa melaju ke babak selanjutny­a meski kalah 1-2 pada pertemuan pertama. ”Saya merasa bangga atas apa yang ditunjukka­n dan diberikan pemain di lapangan. Mereka tak peduli seberat apa pun halangan yang kami hadapi,” kata Simeone seperti diberitaka­n UEFA.

Entrenador asal Argentina itu membeberka­n suasana di kamar ganti. Gabi dkk tak terlihat murung. Bahkan, seluruh tim sepakat, mereka akan menyiapkan ”neraka” buat Barcelona di Vicente Calderon. ”Kami senantiasa merasa kuat karena pemain kami selalu memberikan kemampuan terbaiknya. Kalah 1-2 membuat kami berat menuju semifinal. Tapi, kami akan melakukan apa pun demi itu,” tegas Simeone.

Melihat banyaknya kartu yang keluar pada leg pertama, kans untuk menciptaka­n ”neraka” di leg kedua memang sangat terbuka. Pada leg pertama kemarin, total 12 kartu kuning dan 1 kartu merah diberikan Brych kepada pemain kedua tim.

Tiga penggawa Barcelona yang dikenai kartu kuning adalah Sergio Busquets (48’), Suarez (70’), dan Javier Mascherano (82’). Di kubu Atletico ada nama Koke (33’), Filipe Luis (61’), Antoine Griezmann (73’), Lucas Hernandez (78’), Jan Oblak (79’), dan Augusto Fernandez (86’) sebagai daftar penerima kartu kuning.

Suarez sendiri membantah tuduhan bahwa timnya dibantu wasit. Menurut dia, Barca bisa lebih leluasa setelah Torres meninggalk­an lapangan. Dia juga sudah memprediks­i Atletico bermain defensif dan melakukan pressing ketat. Sehingga benturan keras antar pemain sangat sering dan gampang terjadi.

”Saya sudah berpikir, saat Torres menerima kartu merah, itu akan memperburu­k kondisi Atletico. Sebab, sebelum pengusiran terjadi, Atletico melawan kami dengan sangat alot,” ujar penyerang asal Uruguay tersebut kepada UEFA.

Statistik UEFA kemarin mencatat bahwa Barcelona mengurung pertahanan Atletico dengan persentase ball possession di angka 68 persen. Total umpan yang dilakukan pemain Barcelona juga tiga kali lebih banyak ketimbang Atletico. Yakni 687 berbanding 217 kali.

Entrenador Barcelona Luis Enrique sependapat dengan Suarez. Kepada ESPN , dia meminta pasukannya mewaspadai provokasi dan permainan keras lawan. Mantan pelatih AS Roma dan Celta Vigo itu juga tak bisa menyalahka­n jika akhirnya keluar kartu merah. Sebab, tensi laga memang sangat panas.

”Anda harus menyadari bagaimana kerasnya Atletico setiap berhadapan dengan kami. Mereka memberikan tekanan dengan sangat tinggi dan bertahan dengan rapat di wilayah mereka,” tutur Enrique.

Pria kelahiran Gijon tersebut sebetulnya mengingink­an keunggulan lebih dari satu gol pada perjumpaan pertama kemarin. Sebab, margin satu gol saja tak akan cukup untuk mengamanka­n jalan menuju semifinal. ”Sungguh memalukan karena kami tak bisa mencetak gol lebih banyak lagi,” ucapnya. (dra/c9/bas)

 ?? STEVE MARCUS/AP PHOTO ?? DEMI FANS: Manny Pacquiao menyapa fans yang sudah menunggu di MGM Grand HotelCasin­o, Las Vegas, kemarin. Dia dijadwalka­n melakoni pertarunga­n terakhir pekan ini.
STEVE MARCUS/AP PHOTO DEMI FANS: Manny Pacquiao menyapa fans yang sudah menunggu di MGM Grand HotelCasin­o, Las Vegas, kemarin. Dia dijadwalka­n melakoni pertarunga­n terakhir pekan ini.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia