Jangan Terjebak Nostalgia
TIDAK ada teror. Sebaliknya, kedatangan Liverpool ke Dortmund justru disambut bak tamu penting. ’’
Demikian bunyi spanduk besar di salah satu sudut dekat Bandara Dortmund. Artinya, ’’Selamat datang di kota besar ini.’’ Dua spanduk besar yang lain dipasang di atas jalanan protokol Dortmund, Luebkestrasse dan Lindenmannstrasse.
’’Inilah yang saya takutkan. Fans kami terbawa nostalgia dengan Klopp (pelatih Liverpool Juergen Klopp). Dengan demikian, kesannya ini laga persahabatan,’’ ucap CEO Dortmund Hans-Joachim Watzke.
Kepada Watzke menegas- kan bahwa Dortmund tidak lupa dengan jasa Klopp. Dia hanya khawatir atmosfer nostalgia akan muncul di Signal Iduna Park. Hal itu bisa mematikan semangat Mats Hummels dkk menghancurkan Liverpool.
Bukannya memanaskan tensi emosi pemain Liverpool, fans Dortmund malah bisa saja mengelu-elukan Klopp. ’’Saya tidak melarang fans melakukan itu. Tetapi, tolong, jangan melakukan itu sebelum pertandingan seperti ini. Bahkan, ketika laga berlangsung. Silakan Anda mengeluelukan dia (Klopp) setelah laga,’’ kata Watzke. ’’Kami, tim dan suporter, harus saling bersatu untuk mengalahkan klub hebat seperti Liverpool,’’ tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Dortmund Ulrich Sierau mengatakan bahwa spanduk-spanduk selamat datang itu memang sengaja dipasang oleh jajarannya. Maknanya luas. Tidak sekadar menyambut kedatangan Liverpool yang kebetulan dipimpin eks pelatih Dortmund Klopp.
’’Kami tidak bisa memungkiri bahwa jasa Klopp bagi kota ini layak diberi apresiasi. Di sisi lain, kehadiran Liverpool di kota ini tentu akan dibarengi dengan ratusan atau mungkin ribuan fans dari Inggris. Karena itu, kami rasa perlu untuk menyambut mereka,’’ tutur politikus dari Partai Sosial Demokrat Jerman itu. (ren/c4/ca)