Venue Atletik Bergeser
CABOR atletik tetap menggunakan Stadion Madya dalam pergelaran Asian Games 2018. Sebelumnya muncul rencana untuk menghelat putaran final di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dalam hal ini, renovasi yang akan dilaksanakan Juni-Juli 2016 menjadi sesi krusial, terutama untuk mendesain Stadion Madya.
Selanjutnya, Gelora Bung Karno akan lebih difokuskan untuk menjadi venue opening-closing serta sejumlah pertandingan sepak bola. Tigor Tanjung, Sekjen PB PASI, membenarkan hal tersebut. Menurut dia, langkah itu ada sisi positifnya. Dengan demikian, Stadion Madya yang selama ini menjadi home base pelatnas atletik bisa mendapatkan sentuhan renovasi yang lebih maksimal.
’’Kami sudah koordinasi dengan Kemen PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sebagai pelaksana renovasi,’’ katanya kemarin (6/4).
Sementara itu, hal-hal teknis berkaitan dengan standardisasi venue nantinya menjadi domain PB PASI yang bekerja sama dengan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). Di sisi lain, home base pelatnas atletik segera boyongan ke Stadion Pakansari Cibinong dan Stadion Atletik Rawamangun. ’’Untuk pelatnas elite di Cibinong, sedangkan pelatnas junior di Rawamangun,’’ kata Tigor.
Paling cepat pelatnas atletik bergeser dari Stadion Madya awal Juni nanti. Selain lokasi latihan, Rusunawa Rawamangun akan menjadi tempat tinggal atlet. Alasannya, lokasi tersebut tidak terlampau jauh dari tempat latihan.
Tigor menambahkan, rencana renovasi Stadion Madya tidak harus bergaya Eropa modern. ’’ Yang jelas sesuai standar dan regulasi atletik dunia,’’ jelasnya.( nap/c15/nur)