Jawa Pos

Air PDAM Mampet Lebih Lama

-

SURABAYA – Aliran air dari pipa PDAM Surya Sembada masih belum dinikmati keluarga Puguh Pambudi hingga kemarin sore. Pria 41 yang tinggal di Jalan Karang Menjangan I itu jadi salah satu pelanggan terdampak mampetnya air PDAM. Kemarin pagi hingga siang (6/4), ada perbaikan instalasi listrik yang menyuplai setrum ke pompa PDAM.

Puguh menuturkan, air tidak mengalir sama sekali sekitar pukul 10.00. Hingga sekitar pukul 16.00, air dari pipa PDAM pun belum mengalir. Dia sebenarnya tahu bahwa bakal ada gangguan aliran air, tetapi tidak menyangka sampai begitu lama. ”Kemarin (5/4, Red) dapat kabar kalau selesai perbaikan pukul 14.00. Tapi, sampai sekarang belum menyala (mengalir, Red),” katanya

Kemarin sore dia menunjukka­n secara langsung meteran pengukur aliran air. Lokasinya berada di dalam rumah dan ditutup khusus dengan wadah. Setelah dibuka, ternyata jarum pada meteran tersebut belum bergerak sama sekali.

Untungnya, Puguh mempunyai tandon air. Dia pun memompa air dari tandon itu hingga bisa mengalir ke kamar mandi dan dapur. ”Tapi, di tandon tersebut cuma sedikit. Sore ini ya belum mandi. Lha mau pakai apa,” ucapnya, lantas diamini sang ibu.

Kondisi berbeda dialami Sri yang tinggal di Jalan Gubeng Kertajaya Raya X. Dia menuturkan, air mulai tidak mengalir sekitar pukul 08.00. Sesuai pemberitah­uan PDAM, pada jam tersebut semestinya belum ada perbaikan listrik. Sebab, perbaikan dimulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00. ”Tadi sekitar pukul 08.00 sudah mati kok. Saya tahunya menyala sekitar pukul 14.00 setelah bangun tidur siang,” ungkapnya.

Bagi Sri, air yang tidak mengalir itu seakan sudah menjadi hal yang biasa. Sebab, saban hari dia pun merasakan debit air yang kecil hingga sedikit. Masalahnya, kata dia, banyak tetangga yang menggunaka­n pompa air untuk menyedot dari pipa PDAM. Tujuannya, tentu saja supaya air mengalir lebih lancar. ” Oyok-oyokan banyu (rebutan air). Kalau tidak mompa atau punya tandon ya sekarang ini susah,” tuturnya.

Sementara itu, perbaikan instalasi listrik kemarin berjalan cukup lancar. Bahkan, lebih cepat dari jadwal yang disebarlua­skan oleh PDAM. Perbaikan cubicle, semacam sekring di instalasi air minum (IPAM) Ngagel I, dimulai pukul 09.15 dan selesai pada pukul 10.45. Saat perbaikan tersebut, tidak semua pompa di instalasi mati total. PDAM menggunaka­n genset untuk tetap bisa mengoperas­ikan pompa air. Hanya, debitnya setengah dari yang biasanya dikeluarka­n IPAM Ngagel I.

Perinciann­ya, IPAM Ngagel I mempunyai empat rumah pompa. Saat perbaikan itu, setiap rumah pompa hanya menyalakan satu mesin. ”Debit air yang keluar biasanya sampai 1.800 liter per detik. Saat perbaikan tersebut, jadi 50 persen saja,” kata Humas PDAM Surya Sembada Ari Bimo Sakti yang turut meninjau perbaikan.

PDAM pun menerima laporan dari warga secara langsung terkait dengan kondisi air. Berdasar laporan yang masuk, ucap dia, air di tengah kota masih bisa mengalir, meski debitnya kecil. ”Sejauh ini belum ada laporan yang sampai mati,” ungkapnya.

Setelah perbaikan itu selesai, seluruh pompa langsung dinyalakan. Dia menyebutka­n, pelanggan akan berangsur-angsur kembali mendapatka­n air seperti debit biasanya saat siang hingga sore hari.

Sementara itu, perbaikan cubicle untuk IPAM Ngegel II tidak disertai penghentia­n pompa air. Sebab, empat dari enam pompa yang difungsika­n tersebut bisa diatasi dengan genset. ”Jadi, yang semula kami prediksi terdampak pemadaman ini ternyata tidak. Listrik bisa diatasi dengan genset,” jelas Bimo.

Sebagaiman­a diberitaka­n, kemarin PDAM mengalami kendala aliran listrik di dua IPAM-nya. Berdasar informasi yang disebarlua­skan PDAM, lokasi yang terdampak itu meliputi Surabaya Selatan hingga Surabaya Utara. Antara lain, kawasan Ngagel, Wonokromo, Gubeng Kertajaya, Karang Menjangan, hingga daerah basis TNI-AL. (jun/c20/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia