Jawa Pos

Pencemaran Sungai di Surabaya Keterlalua­n

-

SURABAYA – Pencemaran sungai oleh limbah bekas rumah tangga (domestik) di Surabaya sudah akut. Kondisi itu terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hasil riset menunjukka­n bahwa baku mutu air di sejumlah sungai di Kota Pahlawan sudah mencapai 100 miligram per liter akibat tercemar limbah domestik.

Angka tersebut melebihi ambang batas baku mutu biological oxygen demand (BOD) yang ditetapkan pemerintah, yaitu 12 miligram per liter. Pakar teknologi lingkungan ITS Agus Slamet menyatakan, penelitian itu dilakukan dengan cara mengambil sampel air di beberapa sungai di Surabaya. ’’Kota Surabaya sudah green, tapi belum ucapnya kemarin (6/4).

Agus menjelaska­n, pihaknya membuat simulasi kecil-kecilan tentang bagaimana air sungai itu bisa tercemar parah. Menurut dia, hal tersebut disebabkan 70–80 persen air yang masuk ke sungai tidak melalui pengolahan. Air limbah rumah tangga tersebut langsung dibuang ke saluran (drainase), kemudian mengalir ke sungai. Parahnya lagi, air sungai tersebut kemudian menjadi bahan baku air PDAM.

Kini pelanggan PDAM mencapai 525.609 sambungan rumah dengan cakupan layanan mencapai 92,52 persen penduduk Surabaya. Sesuai data, penduduk Surabaya saat ini berjumlah 2,9 juta jiwa. Artinya, ada sekitar 2,5 juta warga Surabaya yang bergantung pada air PDAM.

Berdasar hasil penelitian ITS, seorang biasanya menghabisk­an sekitar 180 liter air bersih dalam sehari. Umumnya, 80 persen air bersih itu digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, dan kebutuhan dapur. Sementara itu, 20 persennya masuk ke toilet.

Nah, 70–80 persen dari kebutuhan air itulah yang kemudian menjadi limbah cair. Melihat angka tersebut, bisa dibayangka­n jumlah limbah cair rumah tangga yang dihasilkan warga Surabaya. ”Dan, limbah itu semuanya dibuang ke sungai. Sangat memprihati­nkan,” ungkapnya.

Agus menceritak­an, pihaknya sudah mengelilin­gi kota untuk memastikan limbah cair tersebut dibuang ke sungai. Bahkan, tidak jarang air limbah yang mengandung deterjen, sabun, dan bahan kimia lainnya itu juga sampai ke laut, tepatnya Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). ”Pencemaran air ini bahkan sudah merusak ekosistem,” jelasnya. (tyo/c15/git)

 ?? ANTIN IRSANTI/JAWA POS ?? SIAP KEJAR TARGET: Gubernur Soekarwo (kanan) sedang mengecek sarana di gedung baru BPKAD.
ANTIN IRSANTI/JAWA POS SIAP KEJAR TARGET: Gubernur Soekarwo (kanan) sedang mengecek sarana di gedung baru BPKAD.
 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? clean,” SUDAH AKUT: Pencemaran di sungai yang membentang di Surabaya sudah terlalu parah.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS clean,” SUDAH AKUT: Pencemaran di sungai yang membentang di Surabaya sudah terlalu parah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia