Gubernur Targetkan BPKAD Lebih Produktif
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menggenjot Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur untuk bekerja lebih keras lagi. Itu terkait tugas dan fungsinya mengelola keuangan serta aset pemprov.
Keinginan Soekarwo tersebut berkaitan dengan gedung baru BPKAD di Jalan Johar 17 yang diresmikan kemarin (6/4). Menurut dia, gedung yang direnovasi total dengan anggaran Rp 35,590 miliar itu harus mempunyai makna perubahan. ’’Diharapkan kinerja pegawai lebih baik,’’ tuturnya.
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut menuturkan, uang yang dikelola BPKAD merupakan dana dari pemerintah pusat yang masuk ke Jatim. Bisa berupa kucuran anggaran untuk pemerintah pusat di Jatim, bisa juga dana alokasi khusus, tugas pembantuan, atau dana bagi hasil yang ditujukan kepada provinsi atau kota/ kabupaten.
Soekarwo mengatakan, seluruh penyerapan anggaran menjadi tanggung jawab BPKAD. Fungsi keuangan pemerintah adalah menstimulus pembangunan daerah. ’’Tempat ini (BPKAD, Red) mengetahui uang di Jatim dan menggerakkannya untuk pembangunan di Jatim,’’ jelasnya.
Karena itu, di mendorong agar segala informasi terkait keuangan bisa lebih cepat diakses melalui BPKAD. Menurut Pakde Karwo, diperlukan sistem informasi dan teknologi (IT) untuk pelaksanaan pemerintahan yang akuntabel serta transparan. Karena itu, perlu juga dilakukan pembelajaran dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia secara intensif. Juga, update hardware dan software yang terintegrasi dengan seluruh SKPD.
Bukan hanya itu, Pakde Karwo juga menjelaskan perbedaan antara dinas pendapatan daerah (dispenda) dan BPKAD. Menurut dia, dua instansi tersebut memang harus dipisahkan agar kinerjanya lebih fokus. ’’Karena yang menerima, mencatat, dan menggunakan anggaran harus berbeda,’’ ucapnya. (ant/c15/git)