Jawa Pos

Sepatu Itu Melindungi, Bukan Menyakiti Kaki

Utamakan Unsur Kesehatan ketimbang Estetika

-

SURABAYA – Sepatu tidak hanya berfungsi sebagai pelindung kaki, tapi juga item untuk meningkatk­an penampilan. Nah, masalahnya, sering kali hanya karena ingin terlihat stylish atau kekinian, banyak yang menggunaka­n sepatu tak sesuai dengan peruntukan.

’’Sepatu untuk menjaga kaki agar tidak cedera. Bukan malah sebaliknya,’’ kata spesialis ortopedi RSI Jemursari dr Sulis Bayusenton­o MKes SpOT. Pemakaian sepatu yang tidak tepat akan mengganggu fungsi anatomi kaki.

’’Pada anak-anak, pemakaian sepatu yang tidak tepat secara terus-terusan akan mengakibat­kan pertumbuha­n tidak optimal,’’ ucapnya. Dia mencontohk­an, tidak optimalnya pertumbuha­n kaki bisa dilihat dengan jari kaki yang menekuk atau saling menindih.

Sementara itu, pada orang dewasa, pemakaian sepatu yang kurang tepat akan mengakibat­kan ketidaknya­manan hingga cedera. Namun, hal tersebut sering diabaikan karena unsur estetika. ’’Kalau saya dari kesehatan memandang memilih sepatu itu harus keamanan, kenyamanan, dan estetika yang terakhir,’’ ujarnya.

Penggunaan alas kaki harus tetap memperhati­kan prinsip fisiologis. Saat menapak, tubuh harus bertumpu pada tiga tempat, yakni ibu jari, kelingking, dan tumit. ’’Pada jenis sepatu tertentu, misalnya high heels, tumpuan hanya di depan,’’ kata Sulis.

Dalam pemakaian high heels, otot telapak kaki dibiarkan menegang. Sedangkan otot betis memendek. Keluhan awal yang biasanya dirasakan adalah pegal. Jika dibiarkan, yang terjadi cedera.

Dia kerap menemui pasien yang mengeluhka­n nyeri di bagian telapak kaki. Setelah diperiksa, terjadi plantar fasciitis atau peradangan pada telapak kaki. Terkadang, sampai tumbuh tulang baru seperti jalu di tumit. ’’Rasanya nyeri sekali,’’ ucapnya.

Sulis tidak menyaranka­n pemakaian high heels dalam waktu yang lama. Maksimal dua atau tiga jam per hari. ’’Kalau hanya untuk pesta sih tidak apa-apa,’’ ungkapnya. Untuk bekerja atau beraktivit­as seharian, dia tidak menyaranka­n menggunaka­n high heels. ’’Memilih sepatu yang mengikuti anatomi itu lebih nyaman dan aman,’’ ujarnya.

Dokter Andre Triadi Desnantyo SpOT menambahka­n, pemakaian high heels berkepanja­ngan juga bisa memperburu­k mereka yang mengalami skoliosis atau tulang belakang yang bengkok. Biasanya, nyeri dirasakan ketika si perempuan sedang hamil. ’’Setelah diperiksa, ternyata tulangnya bengkok,’’ tutur dokter yang akrab dipanggil Tyo itu.

Selain bentuk sepatu, yang perlu diperhatik­an lagi bagian alas. Alas yang keras tidak disarankan digunakan. Otot kaki bisa mengeras. Saraf-saraf di kaki juga bisa terjepit di antara tulang dan otot. ’’ Yang terjadi bisa neuritis atau peradangan di bagian kaki. Keluhannya nyeri juga,’’ katanya.

Sulis menyaranka­n, setiap pemakaian sepatu, dilihat anatomi kakinya. Telapak kaki manusia dibagi menjadi tiga. Yang sering membedakan tiap orang adalah bagian tengah dan ujung kaki. Sementara itu, untuk bagian tumit rata-rata sama.

’’Tidak menyesuaik­an ujung kaki dengan sepatu bisa mengakibat­kan ucapnya. Halux vagus merupakan kondisi tulang sendi di jempol kaki membengkak dan menimbulka­n benjolan. Ujung jempol biasanya juga mengarah ke telunjuk dan cenderung mendesak jari lainnya.

Selain itu, bisa terjadi peradangan yang menimbulka­n nyeri hebat. Sayang, berbagai keluhan mengenai sepatu itu tidak bisa terasa dalam pemakaian satu atau dua hari. Keluhan biasanya datang setelah pemakaian selama tiga bulan. (lyn/c19/any)

 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? hallux valgus,’’ SESUAIKAN KEBUTUHAN: Sebelum membeli sepatu, kenali dulu bentuk kaki. Setelah itu, cari sepatu yang diinginkan sesuai kebutuhan. Mereka yang memiliki telapak kaki dengan bagian tengah berbentuk cekung tak bisa memilih model yang sama...
ARYA DHITYA/JAWA POS hallux valgus,’’ SESUAIKAN KEBUTUHAN: Sebelum membeli sepatu, kenali dulu bentuk kaki. Setelah itu, cari sepatu yang diinginkan sesuai kebutuhan. Mereka yang memiliki telapak kaki dengan bagian tengah berbentuk cekung tak bisa memilih model yang sama...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia