Jawa Pos

LAJANG TANPA BATAS USIA

Menikah adalah pilihan personal. Namun, tak jarang banyak campur tangan (atau tekanan) sosial. Bagi yang menghadapi itu, tak perlu gundah. Kami tampilkan kisah para bujang keren yang memandang pernikahan adalah soal bertemu orang yang tepat. Bukan tentang

-

Razi Thalib: Single Bahagia, Me- nikah (kalau Bisa Lebih) Bahagia

Sebagai founder Setipe.com, biro jodoh online, dan menyandang status masih lajang, Razi Thalib sering mendapatka­n pertanyaan, ”Menjodohka­n orang kok masih lajang?”

Jika tanda tanya itu mampir, pria kelahiran Jakarta, 21 Januari 1980, tersebut sudah menyiapkan jawabannya. ”Karena mengalami sendiri masalahnya, saya jadi lebih tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menemukan pasangan,” ujar Razi, lantas tersenyum.

Selepas masa kuliah, dalam sepuluh tahun terakhir, Razi berfokus pada karir. Terlebih, dia tidak bekerja kantoran, melainkan membangun sesuatu dari nol. Dia pun menyalurka­n segenap energi untuk perusahaan rintisanny­a. ”Kondisinya mungkin tidak kondusif untuk me- maintain hu- bungan,” tutur alumnus jurusan IT dari Charles Sturt University, Australia, tersebut.

Razi mengakui, ”kesalahan”-nya adalah tidak mencari calon pasangan sejak muda. Dan, selalu menunda ketika dikenalkan oleh keluarga atau sahabat. Asumsinya, ketika itu, mencari pasangan itu mudah. Padahal, mencari pacar dan menemukan pasangan adalah dua hal berbeda. Tidak hanya perasaan. Tapi juga logika.

Dalam hidup, yang ingin dicapai adalah kebahagiaa­n. Saat single bahagia. Setelah menikah pun bahagia. Bahkan, kalau bisa lebih bahagia. ”Yang saya hindari adalah menjalin hubungan dengan orang yang membuat kebahagiaa­n saya berkurang,” tegasnya.

Menghadapi lingkungan (keluarga, kerabat, teman) yang sering kali ikut sibuk dengan status lajang kita, Razi tidak merasa terganggu. ”Kita harus ingat bahwa maksudnya baik,” ucap dia. Namun, dia juga mengingatk­an, jangan sampai karena tekanan keluarga dan lingkungan, lantas kita tidak tenang dalam mengambil keputusan. Lantas terburu-buru menikah karena dikejar waktu.

Setiap orang harus tahu tujuannya ketika akan menikah. Untuk ibadah, supaya memiliki partner, atau sekadar agar tidak diomeli orang tua. Ditanya soal target menikah, Razi kembali menegaskan. ”Targetnya bukan soal waktu, tapi siapa (orang- nya),” ungkap Razi yang saat ini sedang mengambil jalur untuk menemukan sang pasangan. Wah, # selfnote banget ini.

Moreno Soeprapto: Bertambat di Pelabuhan Terakhir

Tentang cinta, Moreno Soeprapto adalah cerita lain dulu lain sekarang. Kini mantan pembalap nasional itu tidak mau lagi membuang-buang waktu untuk bermain-main, mencari kesenangan, lalu berakhir begitu saja tanpa komitmen pernikahan. Dia membutuhka­n pelabuhan terakhir untuk menambatka­n hatinya.

Reno, sapaan Moreno, memang sedang jomblo. Ganteng, tenar, tajir, dan berpengaru­h. Kombi- nasi yang rasanya tidak akan sulit menarik perhatian para gadis. Namun, dia tetap memilih sendiri. Sebab, saat ini bukan lagi masanya bermain-main. Adik Ananda Mikola itu punya target ingin segera menikah. Kapan? Dia hanya bilang jika sudah bertemu dengan yang sreg di hati.

Sulit? Tentu. Karena soal sreg itu pun, Reno tidak bisa menjelaska­n definisiny­a. Memang bukan melulu tentang fisik. Pria yang kini menginjak usia 33 tahun itu memberikan kode bahwa cewek tersebut harus smart. Bisa nyambung jika diajak mengobrol mengenai apa pun.

Pelabuhan yang dicari sebenarnya sudah ada di depan mata. Ketika ditemui di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, untuk mendukung Rio Haryanto bulan lalu, kepada Jawa Pos dia sempat memamerkan riwayat chatting- nya dengan sang pujaan hati. Tapi, dia tetap menutup identitas gadis itu di layar telepon selulernya. ’’Nih, katanya soal jodoh, saya disuruh tanya sama Tuhan,’’ kata Reno sambil menjauhkan ponselnya dari jangkauan Jawa Pos, lalu terbahak.

Sosok misterius itulah yang kini diharapkan Moreno menjadi pelabuhan terakhirny­a. ’’Sekarang bukan lagi waktunya mencari tim-tim balap kayak dulu. Sekarang saya (cari) pelabuhan, pelabuhan terakhir,’’ tuturnya. Dia lantas berjanji memberitah­ukan kabar gembira tersebut jika ikhtiar pedekate-nya itu sukses. Go, go, go, Reno!

Olga Lydia: Petik Keuntungan Menjadi Single

Ini mungkin klise. Saking sibuknya bekerja, tidak sempat mencari pasangan. Namun, itulah yang terjadi pada Olga Lidya. Perempuan kelahiran 4 Desember 1976 tersebut memang tak pernah diam.

Karena kesibukan itu juga, rupanya, sutradara Rectoverso (2013) tersebut bahkan nyaris tidak memikirkan mencari kekasih. Untuk ”melirik” seseorang, Olga seolah tidak punya banyak waktu. Namun, dia tak mempermasa­lahkan hal tersebut. ”Biar saat ini masih single, tapi itu bagus di kondisi yang terus menyibukka­n diri dengan sesuatu yang positif. Saya juga bertemu dengan banyak orang dan semakin banyak untuk referensi (dijadikan pacar, Red), hehe....” katanya, lantas tertawa.

Bukan hanya itu. Artis yang didapuk sebagai Duta Komodo tersebut juga memandang sisi positif dari status single yang masih disandang hingga saat ini. Yakni, dia dapat mengeksplo­rasi bakat dan pengalaman yang belum pernah dijajal. ”Mumpung belum berumah tangga, jadi saya kan bisa ke mana-mana dan bisa melakukan banyak hal. Ya, mungkin itu juga keuntungan dari seorang yang masih single, ya,” ucap Olga santai. Benar juga, ya?

Syahrini: Mudah-mudahan dalam Waktu Dekat

Setiap aktivitasn­ya selalu mengundang perhatian. Syahrini, perempuan kelahiran 1 Agustus 1982 yang lebih suka disebut sebagai entertaine­r ketimbang penyanyi itu, juga masih berstatus lajang. Ditemui seusai perform dalam 20th Years Rinaldi A. Yunardi di Senayan City, Jakarta, Jumat malam (15/4), Syahrini hanya tersenyum saat ditanya mengenai urusan jodoh.

Mengenakan head piece rancangan Rinaldi A. Yunardi yang merupakan kawan baiknya, Syahrini sempat berujar akan memesan aksesori istimewa untuk hari pernikahan­nya nanti. Namun, ketika ditanya waktunya kapan, dia belum bisa memastikan.

” Doain aja, mudah-mudahan dalam waktu dekat (menikah, Red). Tapi, belum ada pembicaraa­n ke arah sana,” ucapnya. Amin.

Yovita Lesmana: Berkreasi Sebanyak-banyaknya

Masih lajang ketika memasuki usia kepala tiga bukanlah hal yang mengerikan bagi Yovita Lesmana. Finalis Puteri Indonesia 2012 per- wakilan Banten yang dikenal sebagai personalit­y trainer tersebut mengaku sedang menikmati hidup sambil menanti datangnya jodoh. ”Melajang kan hanya soal waktu. Mumpung lajang, kita berkreasi sebanyak mungkin,” ucap alumnus komunikasi Universita­s Kristen Petra, Surabaya, tersebut.

Apalagi, keluargany­a sangat mendukung setiap langkah positif yang dibuat Yovita. Orang tua tidak pernah menuntut. Apalagi menekan untuk masalah jodoh. ”Bahkan, orang tua saya tidak pernah mencomblan­gkan saya,” ulas perempuan kelahiran 21 Agustus 1985 itu.

Yovita merasa orang tuanya sangat percaya kepadanya. Karena itu, dia tidak mau menyianyia­kan kepercayaa­n tersebut. Biarlah pertemuan dengan jodoh menjadi garis Tuhan.

Maria Levina: Fokus Pendamping Hidup

Sejak 2009, Maria Levina Hidajat disibukkan dengan kegiatan sebagai owner Smarch, architectu­re course untuk anak-anak di Surabaya. Merintis dari awal hingga sekarang mempunyai sekitar 600 siswa membuatnya dihadang kesibukan tiada akhir.

Bukannya tidak fokus dalam mencari jodoh, sih. Namun, Vina –panggilan Maria Levina Hidajat– memang sangat menikmati karirnya. Hingga tahun ini, usianya memasuki 31 tahun. Fokusnya sudah bukan mencari pacar. Melainkan pendamping hidup. ”Pernah coba dijodohkan oleh orang tua, namun namanya belum jodoh,” ucap perempuan kelahiran 29 April 1984 itu.

Biarpun begitu, Vina merasa santai dan sangat menikmati hidup. Perempuan yang mengambil master urban design di Nottingham University di Inggris tersebut tidak pusing dengan statusnya yang single. Apalagi, banyak juga teman sebayanya yang masih lajang. Saat ada waktu luang, Vina sering memanfaatk­annya bersama temanteman. Juga dengan keluarga. (nor/dod/ina/cak/c10/sof)

 ?? RAKA DENNY/JAWA POS ?? Olga Lydia
RAKA DENNY/JAWA POS Olga Lydia
 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ?? Razi Thalib
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS Razi Thalib
 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ?? Syahrini
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS Syahrini
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? Maria Levina
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS Maria Levina
 ?? MUHAMAD ALI/JAWA POS ?? Moreno Soeprapto
MUHAMAD ALI/JAWA POS Moreno Soeprapto
 ?? DOK/JAWA POS ?? Yovita Lesmana
DOK/JAWA POS Yovita Lesmana

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia