Jawa Pos

Nama Risma Kembali Mencuat

PDIP DKI Jakarta Simulasika­n Survei

-

– Meski sudah menyatakan tidak akan maju, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i tetap disorongka­n dalam Pilgub DKI Jakarta Februari 2017. PDIP telah menyimulas­ikan pasangan. Salah satunya adalah nama Risma.

Menurut sumber di internal PDIP, sejak awal nama Risma memang terkuat. ’’Dari perhitunga­n kami, ada dua nama yang sebenarnya sanggup menghadang Ahok ( incumbent, Red) dalam Pilgub DKI Jakarta. Yakni, Ridwan Kamil dan Risma,’’ terangnya. Namun, nama Ridwan dicoret karena elektabili­tasnya susah dikatrol setelah menyatakan tak maju.

Berbeda halnya dengan Risma. Sumber tersebut mengungkap­kan, Teman Ahok (ormas pengusung Ahok) pun memperhitu­ngkan Risma. Sebab, Risma memiliki segala kelebihan dalam kampanye. ’’Mau orang yang bersih, Risma bersih. Soal tegas, Risma juga tegas. Prestasiny­a pun nyata,’’ paparnya.

Sebagai muslim, Risma pun mempunyai kelebihan. ’’Memang agama tak bisa menjadi faktor utama. Namun, faktanya, ini adalah kelebihan sendiri,’’ tambahnya.

Karena itu, kemarin muncul simulasi tentang empat nama yang dielus-elus. Yakni, Yusril Ihza Mahendra, Boy Sadikin, Tri Rismaharin­i, dan Djarot Saiful Hidayat. Sebenarnya ada dua nama lagi, yakni Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. ’’Tapi, Kang Emil (Ridwan Kamil, Red) sudah tegas tak mau maju, sedangkan Ganjar Pranowo masih ada masalah soal semen itu. Popularita­snya tengah merosot,’’ ungkapnya.

Dalam rakerda kemarin, dua pasangan calon yang kuat adalah Yusril-Boy Sadikin dan Risma- Djarot. ’’Semua masih dalam survei. Mungkin dalam dua tiga minggu ke depan hasilnya bisa diketahui,’’ ujarnya.

Berdasar survei internal dari lembaga survei, tingkat akseptabil­itas (kesukaan) Risma mencapai 80 persen meski popularita­snya masih berkisar 20 persen.

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP DKI Steven Setiabudi Musa mengakui enam tokoh itu kerap dibicaraka­n. Namun, dia enggan berkomenta­r terlalu jauh mengenai kemungkina­n ke depan. ’’Yang jelas, PDIP akan memberikan yang terbaik untuk warga Jakarta,” jelasnya.

Sementara itu, Boy Sadikin yang hadir dalam rakerda kemarin menyatakan, keputusan sepenuhnya berada di tangan DPP. Dia hanya berharap PDIP tetap solid, terlepas dari pilihan DPP nanti. ”Jadi, itu biarkan menjadi urusan DPP,” kata ketua nonaktif DPD DPIP DKI tersebut.

Rakerda DPD PDIP DKI kemarin dimulai sekitar pukul 10.00. Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnopu­tri itu dihadiri 44 pimpinan anak cabang (PAC) dan enam dewan pimpinan cabang (DPC).

Said Salahudin, pengamat politik dari Sigma, mengungkap­kan, PDIP semakin menyedot perhatian setelah menunjukka­n sikap tegas untuk tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama yang hendak maju secara perseorang­an. ”Sikap PDIP itu jelas diapresias­i banyak pihak,” tuturnya.

Said menilai, nama-nama bakal calon PDIP sangat menarik. Menurut dia, PDIP memiliki pilihanpil­ihan yang baik. ”Melihat namanama yang sudah ditonjolka­n, peluang PDIP mempertaha­nkan kemenangan sangat besar,” ujarnya. (riz/ydh/c5/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia