Jawa Pos

Tiga Kapal Nelayan Dijarah di Perairan Bawean

Bawa Sajam, Puluhan Pelaku Gasak Semua Tangkapan dan Peranti

-

TUBAN – Kapal milik nelayan Tuban kembali menjadi sasaran kejahatan di perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Meski tidak ada korban dalam insiden tersebut, seluruh hasil tangkapan serta sejumlah peranti dan alat tangkap ikan ludes diambil para pelaku.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Tuban, ada tiga kapal yang menjadi sasaran penjarahan. Lokasinya sekitar 20 mil dari bibir pantai Pulau Bawean. Penjarahan tersebut terjadi pada Rabu (13/4), Kamis (14/4), dan Jumat lalu (15/4).

Tiga kapal itu masing-masing milik Suat, Suno, dan Tasirun. Ketiganya merupakan warga Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Setiap kapal membawa sekitar 15 anak buah kapal (ABK).

Kapal Suat dijarah Rabu lalu. Kemudian, giliran kapal Suno yang dijarah pada Kamis. Terakhir, yakni Jumat lalu, kapal Tasirun menjadi sasaran penjarahan.

’’Awalnya, saya mengira hanya kapal kami yang menjadi korban kejahatan. Ternyata, ada kapal lain yang menjadi korban dan itu berlangsun­g tiga hari berturut-turut,’’ kata Amin, salah seorang ABK di kapal Suno.

Kemarin (16/4) Amin mengungkap­kan bahwa penjarahan itu cukup mencekam. Sebab, para pelaku membawa sejumlah senjata tajam (sajam), seperti pedang, parang, dan celurit. Jumlah pelaku cukup banyak, yakni sekitar 30 orang.

Mereka datang dengan menggunaka­n perahupera­hu kecil dan langsung mengepung tiga kapal nelayan tersebut. Tidak ada ABK yang berani melawan saat insiden itu berlangsun­g. ’’Kami tidak sanggup melawan. Sebab, celurit dan pedang sudah menempel di leher kami,’’ tutur Amin yang mengaku trauma dengan kejadian tersebut.

Amin menyatakan, setelah melumpuhka­n nakhoda dan ABK, para pelaku langsung menjarah isi kapal. Seluruh hasil tangkapan ikan hingga berbagai peranti yang digunakan untuk menangkap ikan digasak. Bahkan, persediaan bahan bakar minyak (BBM) solar tidak luput dijarah. ’’Pokoknya, semua yang ada di kapal diambil,’’ ujarnya.

Untung, persediaan BBM di dalam mesin kapal masih cukup digunakan untuk perjalanan pulang. Namun, tiga kapal yang dijarah tersebut rugi hingga Rp 250 juta.

Sementara itu, As’ad selaku sekretaris Rukun Nelayan Desa Palang membenarka­n adanya insiden yang menimpa anggotanya tersebut. Dia menyesalka­n aksi penjarahan kembali terulang. ’’Kami mengira kasus penyandera­an tahun lalu itu menjadi yang terakhir. Namun, sekarang terjadi lagi. Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada penyelesai­an hukum agar tidak terulang kembali,’’ tegasnya.

Dikonfirma­si secara terpisah, Kapolres Tuban AKBP Guruh Arif Darmawan mengaku belum mendapat laporan mengenai penjarahan yang menimpa para nelayan tersebut. ’’Belum, belum ada laporan,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin.

Meskipun demikian, karena tempat kejadian perkara (TKP) berada di wilayah hukum Kabupaten Gresik, Polres Tuban akan berkoordin­asi dengan Polres Gresik. ’’Nanti kami fasilitasi secara aktif,’’ tutur Guruh. (tok/wid/c5/dwi)

 ?? AHMAD ATHO’ILLAH/JAWA POS RADAR TUBAN ?? NELANGSA: Empat nelayan yang menjadi korban perampokan di perairan Pulau Bawean saat berada di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tuban kemarin.
AHMAD ATHO’ILLAH/JAWA POS RADAR TUBAN NELANGSA: Empat nelayan yang menjadi korban perampokan di perairan Pulau Bawean saat berada di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tuban kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia