Solusi dari Brocchi
GENOA – Beban yang dipikul Cristian Brocchi sebagai pengganti Sinisa Mihajlovic sangat berat. Sebab, Brocchi datang saat Milan dalam kondisi yang sudah babak belur. Tim berjuluk Rossoneri itu tak pernah me - nang da lam lima laga terakhir di Serie A. Dampaknya, selain tersingkir dari pacuan perebutan mahkota juara, Milan harus melupakan impian kembali ke Liga Champions.
Lalu, apa solusi Brocchi untuk membangkitkan kembali asa Rossoneri? Sederhana saja. Mantan pelatih Primavera Milan tersebut akan kembali memainkan formasi 4-3-1-2.
Solusi itu akan diterapkan saat Milan melawat ke Luigi Ferraris menghadapi Sampdoria dini hari nanti. ’’Saya bukan pesulap, tapi saya harap sinyal itu akan muncul besok (dini hari nanti WIB),’’ sebut Brocchi sebagaimana dikutip Milan Live.
Formasi itu sebenarnya pernah dipakai Miha –sapaan akrab Mihajlovic. Tapi, hanya pada awal musim. Hasilnya? Persentase kemenangan Milan belum mencapai ekspektasi atau hanya tiga victory dari tujuh pertama.
Nah, dengan formasi itu, akan ada beberapa perubahan yang dilakukan pelatih berusia 40 tahun tersebut. Lini belakang misalnya. Brocchi lebih memilih Mattia De Sciglio, bukan Luca Antonelli. Sementara itu, Ignazio Abate, Alessio Romagnoli, dan Alex tetap aman di posisinya. Brocchi juga meminta para pemain bertahan lebih aktif membantu serangan.
Dengan strategi seperti itu, Milan di era Brocchi akan memainkan garis pertahanan yang lebih tinggi ketimbang era Miha. Di lini tengah, Keisuke Hon- Formasi 4-3-1-2 bukan hal yang baru bagi AC Milan. Dalam dua musim terakhir, semua pelatih pernah memakainya. Clarence Seedorf menjadi pelatih yang berhasil menggunakan formasi itu dengan bagus. Bagaimana statistik tiga pelatih terakhir Milan dengan formasi 4-3-1-2? 2-Viviano (g); 5-Cassani, 4-Moisander, 23-Diakite; 29-Silvestri (c), 20-Krsticic, 7-Fernando, 11- Dodo; 21- Soriano, 25-Alvarez; 27-Quagliarella Vincenzo Montella 99-Donnarumma (g); 20-Abate, 33-Alex, 13-Romagnoli, 2-Mattia De Sciglio; 27-Kucka, 18-Montolivo (c), 91-Bertolacci; 28-Bonaventura; 70-Bacca, 45-Balotelli Cristian Brocchi Paolo Valeri Luigi Ferraris, Genoa da bakal tergeser dari posisi utama. Tiga gelandang yang menjadi pilihan Brocchi adalah Juraj Kucka, Riccardo Montolivo, dan Andrea Bertolacci.
Di sinilah akan terjadi perubahan peran trequartista. Jika sebelumnya Montolivo, kali ini Giacomo Bonaventura yang memanggul tugas tersebut. Dia akan berada di belakang duet Carlos Bacca dan Mario Balotelli. Brocchi mengakui, membongkar pasang formasi dan peran pemain seperti itu bukan tugas mudah.
’’Apalagi jika hanya diberi waktu beberapa hari. Saya sudah ber- Seri 0 1 0 Kalah 4 1 1 Persentase Menang 42,8 33,3 66,6 bicara dari hati ke hati dengan semua pemain. Saya ingin memasukkan metodologi saya ini ke pikiran mereka,’’ bebernya. ’’Saya harus menciptakan empati, kebersamaan, dan meyakinkan mereka dengan proyek saya ini,’’ tutur mantan pemain jebolan akademi Milan tersebut.
Di sisi lain, Vincenzo Montella sebagai nakhoda Il Samp –julukan Sampdoria– mengaku terkejut dengan pergantian pelatih di klub pemilik 18 gelar scudetto tersebut. ’’ Ya, memang inilah sepak bola, penuh dengan kejutan. Tapi, Miha ataupun Brocchi, yang kami hadapi sama, yaitu Milan,’’ ungkap Montella.
Dalam prematch conference- nya tadi malam WIB, pelatih berusia 41 tahun itu sudah bisa memetakan zona-zona mana yang harus diwaspadai dari Milan. ’’Sekuat-kuatnya kami akan menutup ruang gerak playmaker- nya. Semua tergantung dari aliran bola dan bagaimana lawan melakukan organisasi permainannya,’’ beber mantan pemain AS Roma tersebut.
Setidaknya, transisi dari Miha ke Brocchi itu harus dimanfaatkan Montella untuk mencuri angka. Apalagi, sudah lama Sampdoria tidak mampu memberi fansnya dua kemenangan home beruntun. ( ren/c19/bas)
Sampdoria (3-4-2-1): Pelatih: AC Milan (4-3-1-2): Pelatih: Wasit: Stadion: (ren/c10/bas)