Kwiatkowski Memburu Back-to-Back Juara
Dalam Amstel Gold Race Malam Ini
LIMBURG – Juara bertahan Michal Kwiatkowski tetap menjadi favorit utama dalam balapan pembuka Ardennes Classisc, Amstel Gold Race, malam ini WIB. Skill, pengalaman, dan sokongan dari Team Sky yang membuatnya menjadi favorit utama.
Sebagai pembalap all-rounder yang punya kemampun baik saat menanjak, tapi bisa melakukan sprint, ini adalah trek yang pas buatnya. Apalagi, tanjakan di Amstel Gold Race memang tidak begitu tajam, pendek-pendek namun curam.
Dalam balapan berjarak 248,7 kilometer itu pesaing utama Kwiato – julukan Kwiatkowski– adalah pembalap BMC Philippe Gilbert yang bertipe puncheur dan merupakan juara Amstel Gold Race tiga kali ( 2010, 2011, 2014). Sempat diragukan tampil karena cedera fraktur pada jari tengah kiri, pembalap berusia 33 tahun itu akhirnya memastikan diri ambil bagian.
Namun, Gilbert berupaya merendah. ”Anda harus realistis, saya bukan favorit kali ini,” katanya kepada Cyclingnews. ” Saya berstatus leader, te tapi kita akan lihat kondisinya saat ba lapan,” lanjutnya.
Selain Gilbert, Kwiato juga harus waspada kepada duo Orica-GreenEdge, yakni Michael Matthews dan Simon Gerrans. Matthews finish ketiga musim lalu. Pembalap Lampre-Merida Rui Costa yang musim lalu finis keempat juga bakal kembali bertarung merebut posisi terdepan di edisi kali ini.
Etixx-QuickStep yang musim ini kehilangan Kwiato bakal mempercayakan misi kepada para pembalap muda mereka, yakni Julian Alaphilippe dan Petr Vakoc yang sama-sama baru 23 tahun.
Kwiato sendiri datang dengan tim baru dan penopang yang lebih segar. Ada Sergio Henao, Wout Poels, dan Ben Swift. Apabila Kwiato gagal maju ke posisi terdepan, Team Sky akan menjadikan Swift sebagai rencana cadangan karena diprediksi bisa meledak saat tanjakan finis di Cauberg. ”Ini balapan utamaku untuk paro musim pertama,” kata Kwiato.
Sejak edisi 2013, garis finis Amstel Gold Race memang mengalami perubahan. Dari awalnya di puncak Cauberg, kini bergeser di 1,8 km setelah puncak. Itu membuat para pembalap tidak hanya membutuhkan kemampuan menanjak kuat, melainkan juga sprint jika ingin menjadi juara.
Tanjakan bukit Cauberg menjadi sentral di balapan Amstel Gold Race karena bakal dilewati empat kali oleh para pembalap. Yang keempat menjadi tanjakan terakhir menuju garis finis. (irr/ham)