Jawa Pos

Banyak Lulusan IPA Pilih Prodi Soshum

-

SURABAYA – Pendaftara­n seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dimulai 25 April mendatang. Siswa jurusan IPA diperboleh­kan memilih prodi sosial humaniora (soshum). Begitu juga sebaliknya, siswa IPS boleh menentukan pilihan pada prodi sains dan teknologi (saintek).

Berdasar pengalaman tahun sebelumnya, sebagian besar siswa IPA ternyata malah memilih prodi soshum

Kecenderun­gan semacam itu diakui Waka Kurikulum SMAN 1 Ari Suprapto. ’’Itu juga terjadi saat pendaftara­n SNM PTN beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Prodi soshum yang sering kali menjadi sasaran siswa IPA adalah manajemen dan akuntansi. ’’Kalau siswanya sudah berkeingin­an itu, ya sekolah tidak dapat memaksakan,” lanjutnya. Kondisi sebaliknya terjadi pada siswa IPS. Menurut Ari, hampir tidak ada siswa IPS yang memilih prodi saintek.

Dia melanjutka­n, pihak sekolah menganjurk­an siswa tidak terburubur­u mendaftar SBM PTN. Saat ini memang sedang diliburkan, tapi siswa setiap saat boleh berkonsult­asi ke sekolah.

Hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) diumumkan pada 10 Mei. Khusus 75 persen siswa kelas XII yang sudah masuk kuota SNM PTN, pihak sekolah mengharapk­an mereka menunggu hasilnya terlebih dahulu. Kalau memang tidak lolos, siswa bisa mendaftar SBM PTN. ’’Kalau ada yang membuang kesempatan, nanti bisa berpengaru­h ke kuota adik kelasnya tahun depan,” paparnya.

Pihak sekolah juga memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih ujian paper based test (PBT) maupun computer based test (CBT). ’’Tidak mengharusk­an pilih yang mana. Itu semua keinginan siswa saja,” ujarnya.

SMAN 15 juga membuka konsultasi bagi siswa kelas XII untuk menentukan program studi. Itu dilakukan setelah pelaksanaa­n ujian nasional berbasis komputer (UNBK). ’’Kami hanya memberikan saran kepada siswa sesuai dengan kemampuan. Tapi, semuanya kembali diserahkan ke siswa buat memilih,” papar Kepala SMAN 15 Khoiril Anwar.

Berdasar pengalaman sebelumnya, Khoiril mengatakan bahwa sebagian besar siswa IPA malah memilih jurusan soshum. Tiga prodi soshum yang menjadi favorit siswa IPA adalah manajemen, akuntansi, dan hukum. ’’Sebaliknya, tidak ada siswa IPS yang memilih jurusan saintek, misalnya kedokteran,” ungkapnya.

Khoiril memperkira­kan, kondisi tersebut terjadi jampir setiap tahun. Padahal, lanjut dia, saat ujian SBM PTN soshum, siswa harus mengerjaka­n soal ekonomi, geografi, dan sosiologi. Tiga mapel tersebut tidak didapatkan siswa IPA saat sekolah. ’’Tapi ya anehnya, banyak siswa IPA yang diterima di prodi soshum,” ungkap Khoiril.

Kepala SMAN 20 Mamik Pujowati juga mengungkap­kan, pihaknya menyediaka­n fasilitas pelayanan guru BK untuk konsultasi pemilihan prodi. Bahkan, ada bimbingan belajar. Namun, opsi bimbel ternyata tidak begitu menarik minat siswa. (bri/elo/c7/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia