Bahas Keterbukaan Perusahaan
SURABAYA – Reza Puji Paramitha, 21, tampak semringah kemarin (16/4). Mahasiswi semester VI itu menerima penghargaan dari Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Sri Harmadji. Sebab, dia memenangi kategori The Best Paper dalam The 6th International Conference on Governance, Fraud, Ethic, and Responsibility.
Dalam kompetisi di University Teknologi MARA, Malaysia, November 2015, itu, Reza bersaing dengan 130 peserta dari seluruh dunia. Kemenangan tersebut, menurut Reza, hasil penelitian yang ditulis bersama dua seniornya, Tri Santono dan Reni Mulia Ningsih. ”Kami mempersiapkannya sejak Juni 2015,” jelas Reza setelah menerima penghargaan dalam acara wisuda sarjana di Bangsal Pancasila tersebut.
Dalam penelitian itu, tim tersebut membahas masalah keterbukaan perusahaan kepada masyarakat. ”Selama ini banyak perusahaan yang tak membuka penghasilannya kepada masyarakat,” kata mahasiswa jurusan akuntansi itu.
Padahal, keterbukaan tersebut sangat penting. Khususnya untuk mengabarkan kondisi sebuah perusahaan kepada masyarakat. Meski begitu, tidak semua persoalan itu berasal dari perusahaan. ”Selama ini belum ada standar yang mengatur,” katanya.
Ketiganya akhirnya membuat rancangan standar mengenai keterbukaan perusahaan. Melalui rancangan itu, mereka berharap setiap perusahaan memiliki kepedulian sosial kepada masyarakat.
Reza juga membuat kebijakan tersebut berbasis syariat Islam. Mereka memasukkan pertimbangan berdasar pengeluaran riba, gharar, zakat, serta status halal. ”Beberapa komponen ini sangat penting untuk melindungi konsumen dan perusahaan,” terangnya.
Reza mencontohkan perusahaan yang berbasis profit oriented. Meski mengeluarkan biaya lebih, sistem tersebut memperbesar kepercayaan masyarakat dan investor terhadap perusahaan. Reza bersama rekan-rekannya mengaku kaget atas kemenangan itu. Apalagi, mereka mampu menyisihkan tujuh tim lain dari Indonesia. ”Cukup kaget. Apalagi, tidak ada peserta lain yang S-1, kebanyakan sudah master dan akademisi,” ungkapnya. (elo/c7/nda)