Jawa Pos

Tren Baru, Pakai Nomor Urut

Cermat Menangkap Tawaran Pengembang untuk Harga Terbaik

-

Harga properti yang terus naik membuat calon pembeli ’’berstrateg­i’’ untuk mendapatka­n harga terbaik. Para pengembang pun memberikan beragam penawaran agar klop dengan keinginan konsumen.

LAUNCHING produk properti atau pameran properti selalu menarik perhatian pengunjung. Tidak terkecuali di Kota Delta. Calon pembeli berlomba-lomba mendapatka­n penawaran terbaik yang biasa diberikan pengembang saat pameran. Di sisi lain, pengembang memanfaatk­an ajang tersebut untuk mempre-sentasikan produk baru mereka.

Maulana Farizil Qudsi, manajer Promosi dan Riset PT Jayaland, menyatakan bahwa saat peluncuran produk baru, antusiasme calon pembeli begitu tinggi. ’’Apalagi jika pengembang bisa memberikan pemahaman yang bagus mengenai produknya kepada konsumen,’’ ujarnya.

Hal itu tidak mengherank­an. Sebab, saat peluncuran produk baru, pengembang biasanya menawarkan harga khusus. ’’Harga ini lebih rendah daripada harga cluster rumah sebelumnya,’’ kata Maulana. Biasanya, setelah hari peluncuran itu, harga yang ditawarkan langsung naik.

Menurut Alex Triawan, principal brighton Pondok Candra, early bird price atau harga perdana me ru pakan cara penjualan konven si onal. Calon pembeli yang bermi nat bisa se se gera mungkin mem bayar minimal uang tanda jadi ( UTJ) untuk mendapatka­n unit ru mah yang diinginkan. Jika terlambat, harga spesial tidak bisa lagi didapat calon pembeli.

’’Namun, pengembang biasanya menyiasati dengan adanya kemudahan pembayaran dan promo lainnya,’’ tuturnya. Misalnya, memperbany­ak cicilan down payment (DP), cash back, bonus-bonus fasilitas, atau bebas biaya pengalihan nama pemilik sekali. ’’Semua dilakukan untuk memanjakan dan memudahkan konsumen,’’ jelasnya.

Yang kini menjadi tren adalah penggunaan nomor urut pembelian (NUP) sebagai salah satu cara penjualan. Alex menjelaska­n, NUP merupakan salah satu cara modern dalam memasarkan produk. ’’NUP mempermuda­h developer dalam penjualan produknya,’’ ucapnya.

Alex menuturkan, salah satu keuntungan membeli rumah dengan NUP adalah calon pembeli dengan nomor urut awal dibebaskan memilih unit lebih dulu. Selain itu, calon pembeli bisa menentukan unit yang diinginkan dengan biaya minimal. ’’Bayangkan, dengan biaya lima juta atau sepuluh juta rupiah, kita sudah bisa mendapatka­n satu unit rumah,’’ katanya.

Keuntungan lain, ketika unit yang diinginkan ternyata sudah terjual kepada orang lain atau unit yang dipresenta­sikan berbeda dengan ekspektasi awal, NUP bisa dibatalkan. ’’Uang pembelian NUP-nya pun bisa kembali seluruhnya,’’ kata Alex. Calon pembeli pun tidak dirugikan dengan pembatalan tersebut.

Membeli rumah dengan NUP bisa dikatakan menjadi salah satu cara yang cukup digemari, terutama kalangan menengah. ’’Baik untuk tipe end user, investasi, ataupun investor,’’ papar Alex. Tipe end user bisa mendapatka­n harga lebih rendah dan jangka waktu yang cukup untuk melunasi biaya administra­si awal sebelum serah terima rumah. Investor, menurut Alex, juga diuntungka­n. Sebab, biasanya unit rumah yang dijual ada jaminan kenaikan investasi yang menggiurka­n.

Meski demikian, tidak selamanya NUP menuai keberhasil­an. Menurut Alex, bisa saja banyak calon pembeli dengan NUP yang tidak jadi membeli atau membatalka­n NUP setelah peluncuran produk. ’’Hal itu bisa terjadi karena dua hal. Bisa karena produknya atau ketersedia­an unit,’’ katanya.

Produk yang bagus tanpa disertai jumlah unit yang sesuai dengan ekspektasi pasar membuat calon pembeli banyak yang membatalka­n NUP. Karena itu, pengembang perlu benar- benar me nyusun strategi sebelum menggunaka­n NUP. ’’ Jumlah tipe unit yang disediakan harus sesuai de ngan seg mentasi pasar yang dituju juga,’’ jelas Alex. ( vo/c15/fal)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia