Jawa Pos

Anggota Geng Cutes Kabur

Sempat Ancam Habisi Korban

-

GRESIK – Perilaku beringas Geng Cutes tidak berhenti. Sudah dilaporkan ke polisi, anggota geng tersebut malah mengancam akan menghabisi Um, korban penganiaya­an. Anggota lain geng cewek pelajar itu justru memilih pergi dari rumah untuk menghindar­i penyelidik­an.

Sulton Sulaiman, penasihat hukum yang mendamping­i korban, mendengar kabar bahwa salah seorang anggota Geng Cutes telah kabur dari rumah. Bahkan, dia kabur bersama keluargany­a. Informasi tersebut didapat dari masyarakat yang mengetahui kepergian keluarga itu. ”Sekarang tetangga tidak tahu keberadaan mereka,” tuturnya. Dia berharap polisi segera melacak keberadaan siswi tersebut.

Sebelumnya diberitaka­n, Um, siswi SMK kelas XI di Kota Giri, melapor telah dianiaya gerombolan remaja putri siswi beberapa sekolah. Gadis 16 tahun itu jadi sasaran kekerasan karena dituduh membocorka­n identitas anggota Geng Cutes di media sosial.

Pada Jumat (1/4) korban diminta datang ke Kawasan Industri Gresik (KIG). Anggota Geng Cutes berinisial Her memaksa korban meminta maaf. Korban pun datang sekitar pukul 13.00. Begitu sampai, dia diminta Her untuk segera bersujud. Saat itulah, Her menginjak kepala korban di paving. Akibatnya, kepala korban terbentur beberapa kali sampai benjol.

Tidak hanya itu, begitu korban hendak bangun, perutnya langsung ditendang oleh teman satu geng Her, yaitu Vi. Korban pun meringis. Sebenarnya, di lokasi ada dua anggota geng lain. Tetapi, mereka tidak menolong. Mereka malah asyik merekam injakan dan tendangan sadis tersebut. Rekaman itu bahkan diunggah ke YouTube meski akhirnya dihapus.

Akibat kekerasan tersebut, kata Sulton Sulaiman, korban masih trauma. Hingga kemarin, dia masih takut masuk sekolah. Mengapa? Ternyata, ada anggota Geng Cutes yang meneror korban. Intinya, korban di-SMS akan dihabisi jika berani melapor kepada polisi.

’’Jadi, besok (Senin, Red), kami akan ke sekolah. Korban masih takut jika terjadi apa-apa sewaktu pulang,’’ ujar Sulton. Kondisi korban saat ini juga masih lemah. Dia terus mendapat pendamping­an dari dokter dan keluarga. Korban masih sering muntah-muntah.

Kasus penganiaya­an oleh geng siswi terhadap pelajar perempuan lain di Kota Pudak itu menjadi perhatian Polres Gersik. Polisi telah mengirim surat panggilan saksi terhadap empat anggota Geng Cutes.

’’Saya pastikan surat pemanggila­n saksi (anggota Geng Cutes, Red) sudah kami kirim. Namun, kepastian datangnya belum bisa diprediksi,’’ ungkap Kasatreskr­im Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnomo kemarin (16/4).

Menurut dia, kondisi itu juga bergantung pada sekolah dan kesiapan para saksi dalam menjalani pemeriksaa­n. Sebab, mereka masih berstatus pelajar. Dia menegaskan, anggotanya terus berupaya mengungkap kasus tersebut. Mereka mencoba menelusuri cerita korban melalui hasil visum. Namun, Heru mengaku belum bisa memerinci hasilnya secara detail. Satreskrim masih mengecek lebih dalam.

Menurut dia, polisi tidak bisa bekerja sendirian. Mereka bakal meminta sekolah dan lembaga pendamping­an saksi. Hal itu bertujuan menjaga psikologis korban dan saksi. ’’Korban dan saksi masih pelajar. Kami berharap semua mendukung penyelidik­an,’’ kata mantan Kanit Tipiter Polrestabe­s Surabaya tersebut. (hen/c20/roz)

 ?? SULTON SULAIMAN FOR JAWA POS ?? BUKTI: Salah satu tindakan kekerasan yang dilakukan anggota Geng Cutes.
SULTON SULAIMAN FOR JAWA POS BUKTI: Salah satu tindakan kekerasan yang dilakukan anggota Geng Cutes.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia