Jawa Pos

Ingat 3M, Jangan Panik

-

BAGAIMANA membenteng­i diri dari virus Zika? Karena virus itu muncul dari gigitan nyamuk Aedes aegypti, cara efektif menangkaln­ya adalah memberanta­s sarang nyamuk.

Hal itu bisa dilakukan dengan 3M. Yakni, menguras tempat penampunga­n air secara rutin, menutup bak penampung air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. ’’ Jangan lupa untuk tidak menggantun­g pakaian. Sebab, nyamuk Aedes aegypti suka di tempat yang banyak kain tergantung,’’ jelas Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Kohar Hari Santoso SpAn

Antisipasi lain adalah memproteks­i diri agar tidak tergigit nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti aktif saat siang. Nah, pada saat itu, lotion antinyamuk dan baju lengan panjang bisa digunakan. Bisa pula memasang kelambu di tempat tidur.

Virus Zika sejatinya tidak seberbahay­a demam berdarah dengue (DBD). Pasien tidak akan mengalami pendarahan atau shock sehingga nyawanya terancam. Hanya, jika menyerang ibu hamil, virus Zika bisa mengakibat­kan bayi mengalami pengecilan kepala atau mikrosefal­i. Kepala bayi berukuran kecil karena otaknya tidak berkembang.

” Yang tidak hamil pun harus waspada karena bisa jadi dia yang menjadi pembawa virus yang akhirnya menularkan ke orang di dekatnya,” tutur Kohar.

Mereka yang mengalami gejala terserang virus Zika seharusnya segera mendatangi petugas medis. Demikian pula mereka yang baru mengunjung­i daerah yang terkena wabah Zika. ”Kalau benar ditemukan Zika, harus segera diobati. Jangan panik,” katanya.

Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropik Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unair dr Dominicus Husada SpA(K) meminta masyarakat tidak terlalu khawatir atas persebaran virus Zika.

” Yang perlu dikhawatir­kan adalah demam berdarah (DB). Virus Zika cukup waspada, tidak perlu khawatir,” tuturnya.

Tidak ada laporan mereka yang terkena virus Zika sampai meninggal. Bahkan, trombosit orang yang terkena virus Zika tidak turun. Juga, tidak ada pendarahan.

Kini para ahli meneliti keterkaita­n antara virus Zika dan bayi yang mengalami pengecilan kepala. Para ilmuwan di Amerika tengah melakukan penelitian pada hewan. ”Penelitian ini tak sebentar dan memakan banyak biaya,” tuturnya.

Jika virus Zika menyerang bukan ibu hamil, Dominicus memastikan bahwa penderita akan baik-baik saja. Pengobatan­nya dilakukan sesuai dengan gejala yang muncul. ” Virus Zika tidak mematikan. Yang ada bukti memakan korban adalah DB,” tegasnya.

Sementara itu, peneliti Avian Influenza Research Center (AIRC) Unair Prof Dr drh Chairul Anwar Nidom MS menuturkan, pihaknya tengah mengembang­kan vaksin untuk menangkal berbagai virus. Termasuk Zika. Pengembang­an riset mengenai vaksin tersebut berbeda dengan penelian sebelumnya karena dikembangk­an dengan metode chip.

Penelitian pembuatan vaksin memerlukan waktu dua bulan untuk konstruksi vaksin. Nah, dengan chip itu, hanya dibutuhkan waktu 5–7 hari. ”Ini akan memperpend­ek waktu dan memangkas biaya,” katanya. (lyn/c5/ca)

 ??  ?? MEWABAH: Petugas pengendali hama melakukan pengasapan di satu kompleks perumahan di Singapura kemarin. Pemerintah Singapura semakin gencar melakukan upaya untuk memberanta­s virus Zika sejalan dengan semakin banyaknya warga yang terjangkit.
MEWABAH: Petugas pengendali hama melakukan pengasapan di satu kompleks perumahan di Singapura kemarin. Pemerintah Singapura semakin gencar melakukan upaya untuk memberanta­s virus Zika sejalan dengan semakin banyaknya warga yang terjangkit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia