End User dan Investor Manfaatkan Relaksasi
SURABAYA – Pelonggaran ketentuan uang muka kredit properti bakal meningkatkan permintaan terhadap landed house atau rumah tapak. Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi mengatakan, kebijakan tersebut tidak hanya menguntungkan end user.
”Investor juga bakal memanfaatkan kelonggaran itu. Apalagi, perbankan juga sudah bisa membiayai rumah inden, khususnya untuk KPR pertama,” ujarnya di sela groundbreaking pembangunan 1.000 rumah di Grand Pakuwon kemarin (1/9).
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan pelonggaran atas loan to value atau financing to value pembiayaan perumahan. Dengan relaksasi itu, uang muka yang dibayarkan pembeli KPR pertama minimal 15 persen, KPR kedua 20 persen, dan KPR ketiga 25 persen.
Pakuwon membangun 1.000 rumah di atas lahan 22 hektare. Ada tiga cluster yang terbagi dalam beberapa tipe, mulai 71 hingga 185 meter persegi. Sebanyak 60 persen di antaranya sudah terjual. Sisanya segera dipasarkan dan ditargetkan terjual seluruhnya tahun ini.
Lahan yang sudah dikembangkan masih kecil jika dibandingkan dengan total luas lahan 350 hektare. Bahkan, pengembangannya bisa mencapai 400 hektare. ”Sebagai kawasan baru dan pengembangannya masih terbuka, harga masih berpeluang terus naik,” ujar Sutandi.
GM Marketing Pakuwon Group Agung Nugroho mengatakan, sebagai kawasan baru yang akan dikembangkan sebagai kota mandiri, kebutuhan terhadap rumah tipe kecil dengan luas di bawah 100 meter persegi masih tinggi. Dari 1.000 unit rumah yang di-
DARI kiri, Digital Specialist JD.ID Uteng Iskandar, Redaktur Jawa Pos Sofyan Hendra Fatkhurohman, Head Corporate Communication JD.ID Teddy Arifianto, dan PR Specialist JD.ID Sarah Karinda di redaksi Jawa Pos kemarin (1/9). Pemain e-commerce itu berencana membuka
di Surabaya agar mampu mengirimkan barang maksimal 3 jam sejak pemesanan. (*) bangun, 80 persen merupakan tipe 70 meter persegi dan 96 meter persegi. Sisanya adalah tipe di atas 100 meter persegi.
”Rencananya, serah terima dilakukan secara bertahap mulai Juni 2017. Karena ini merupakan kawasan baru, keinginan untuk membeli rumah tipe besar masih rendah. Apalagi, sekarang ini pembeli didominasi keluarga muda yang membutuhkan rumah dengan luasan tidak terlalu besar,” kata dia.
Nah, untuk mendorong pembeli supaya tinggal, juga terus dilakukan penambahan fasilitas. (res/c11/sof)